JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mencatat adanya sejumlah kejadian penting terkait transportasi sepanjang 2016.
Salah satunya adalah pergantian Menteri Perhubungan dari yang sebelumnya dijabat oleh Ignasius Jonan ke Budi Karya Sumadi.
Namun, sebelum pergantian jabatan tersebut, ada satu kejadian paling menonjol dan menjadi pemberitaan nasional, yaitu kemacetan panjang di Brebes Exit yang kemudian disebut "Brexit".
"Sepanjang 2016, paling menonjol adalah Brexit. Mudah-mudahan tahun depan tidak terulang hal yang sama," ujar Presidium MTI Soegeng Poernomo saat diskusi Transportation Outlook 2017, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Ia mengatakan, kejadian ini tidak lepas dari lemahnya antisipasi institusi, baik itu kepolisian, kementerian, dan pemerintah daerah.
Menurut Soegeng, bisa saja masing-masing institusi sudah menyiapkan skenario terburuk, tetapi tidak ada koordinasi.
"Itu menunjukkan tidak hanya di tubuh pemerintah pusat yang koordinasinya lemah, tapi daerah juga lemah. Ini catatan penting untuk transportasi darat," kata Soegeng.
Ia berharap, pada libur Natal dan Tahun Baru 2017, para institusi terkait sudah dapat mengantisipasi dan berkoordinasi untuk menghindari kejadian yang sama.
"Meski Natal ini tidak sama ukurannya dengan Lebaran. Saya bilang ini sebagai uji coba untuk Lebaran tahun depan," kata Soegeng.
Sebelumnya, pada Juli silam, kendaraan pemudik menumpuk di Jalan Pejagan-Pemalang ruas Pejagan-Brebes Timur yang baru diresmikan pemerintah.
Sejumlah pengemudi kendaraan yang kebanyakan berasal dari Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, sampai Jawa Timur mengaku telah mengantre sampai 7 jam di Brebes.