Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Manajemen, Perusahaan Milik Bakrieland Ini Garap Proyek Baru

Kompas.com - 18/12/2016, 23:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bukan tanpa alasan PT Graha Andrasenta Propertindo Tbk (JGLE) memilih mengganti "baju" dengan yang baru. 

Satu yang utama, dan terpenting adalah agar perseroan dapat terus membangun, dan melahirkan produk-produk yang mendatangkan keuntungan. 

Menyusul kasus yang berdampak pada kelangsungan bisnisnya di sektor properti, yakni mangkraknya J-Sky Apartment di Bogor Nirwana Residence, selama lebih dari dua tahun.

Karena itu, sejak perseroan yang saham mayoritasnya dimiliki PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Juni 2016, beberapa muka baru menempati pos direksi. 

Agus Jayadi Alwie, satu di antaranya. Kendati dia termasuk muka lama di perusahaan milik "Bakrie" yang lain, yakni PT Bakrie Swasakti Utama dan ELTY, namun di JGLE terhitung baru.

Status terbuka JGLE, kata Alwie, memberikan amunisi kepercayaan diri lebih tinggi untuk dapat meyakinkan pasar akan produk-produk yang tengah dan kelak dikembangkan.

"J-Sky Apartment termasuk satu di antara proyek yang kami genjot pembangunannya. Produk ini punya prospek bagus. Saat ini sudah terjual 50 persen dengan harga yang terus naik jadi Rp 14 juta per meter persegi," terang Alwie kepada Kompas.com, usai prosesi tutup atap, Sabtu (17/1/2016).

Baca: Sempat Mangkrak Dua Tahun, "J-Sky" Kembali Dipasarkan

Targetnya, apartemen sebanyak 452 unit tersebut akan diserahterimakan pada akhir tahun 2017 mendatang.

Selain meneruskan kembali pembangunan J-Sky Apartment, JGLE juga sudah mempersiapkan rencana strategis pada 2017 mendatang.

Sejumlah proyek baru bakal dilansir ke pasar. Di antaranya yang menjadi prioritas adalah Aston Extension di Bogor Nirwana Residences.

Hotel ini akan dikembangkan sebanyak 138 kamar seiring dengan pertumbuhan kinerja okupansi di atas 75 persen yang ditunjukan Aston Bogor Hotel and Resorts.

Proyek berikutnya terdapat di Bogor, yakni kondotel dan villa di The Jungle Sentul, dan klaster The Fussion 2 sebanyak 200 unit di Bogor Nirwana Residence dengan rentang harga Rp 800 juta hingga Rp 2 miliar.

Sementara di Sidoarjo, Jawa Timur, JGLI tengah menyiapkan pengembangan perumahan dan properti multifungsi (mixed use development) yang dilengkapi The Jungle World dan The Jungle Theme Park.

"Untuk hotel, dan kondotel, kami kalkulasikan menelan dana investasi masing-masing sekitar Rp 90 miliar-Rp 100 miliar," ujar Alwie.

JGLE sengaja tidak membangun proyek-proyek besar dan spektakuler kendati cadangan lahannya masih seluas 1.000 hektar, karena masih dalam tahap mengembalikan kepercayaan pasar.

"Ini butuh waktu panjang. Kami melakukan pendekatan persuasif kepada konsumen yang sebelumnya pernah membeli produk kami, dan menerapkan strategi kemudahan pembayaran untuk menangkap konsumen baru," jelas Alwie.

Strategi tersebut, kata dia, terbukti efektif menggaet banyak konsumen baru, dan mampu mengembalikan kepercayaan konsumen lama yang sempat hilang akibat kasus mangkrak J-Sky.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau