JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tahun ke depan, atau tepatnya 2021, generasi milenial yang bekerja dan bermukim di Jakarta, terancam tidak bisa membeli dan memiliki rumah. Generasi milenial yang dimaksud adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1994.
Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung melontarkan riset hasil kerjasama dengan Karir.com tersebut, di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Kesimpulan tersebut, menurut Untung, bertolak dari angka pendapatan kenaikan gaji normal di luar promosi sepanjang tahun 2016 sebesar rerata 10 persen, dan lonjakan harga rumah dengan angka asumsi minimal 20 persen.
Pendapatan rata-rata generasi milenial saat ini adalah Rp 6.072.111 per bulan. Sedangkan untuk dapat mencicil rumah di Jakarta dengan harga termurah Rp 300 juta, dibutuhkan pendapatan minimal Rp 7,5 juta per bulan.
"Padahal, kenaikan harga rumah itu kami ambil yang paling minimal saat pasar properti sedang lesu seperti sekarang ini," ujar Untung.
Sementara jika ditelusuri secara historis sejak 2009-2012 yang merupakan era ledakan (booming) properti, kenaikan harga rumah bisa mencapai 200 persen, atau 50 persen per tahun.
Untung memprediksi peningkatan harga rumah dalam lima tahun mendatang sekitar 150 persen, sementara kenaikan pendapatan hanya 60 persen dalam periode yang sama.
Dengan estimasi kenaikan minimal 20 persen per tahun, harga rumah yang saat ini dipatok Rp 300 juta akan menjadi Rp 750 juta.
Bandingkan dengan kisaran penghasilan generasi milenial pada tahun 2021 mendatang yang hanya ada di angka Rp 12 juta.
Dengan penghasilan Rp 12 juta tersebut, generasi milenial tidak lagi mampu membeli rumah yang sebenarnya terjangkau oleh mereka saat ini.
"Pasalnya, saat harga rumah mencapai Rp 750 juta, cicilan yang harus dibayarkan adalah rp 5,6 juta per bulan. padahal kemampuan mencicil mereka hanya 30 persen dari pendapatan yakni Rp 3,6 juta per bulan," papar Untung.
Jadi, berdasarkan fakta tersebut, tahun 2021 mendatang generasi milenial dikhawatirkan tidak bisa membeli rumah.
"Ini alarm serius buat pemerintah," kata Untung.
Hanya 17 persen
CEO Karir.com Dino Martin menambahkan, ada banyak fakta menarik yang terungkap dalam riset tersebut.
Di antaranya adalah jumlah populasi profesional milenial yang mampu beli rumah di Jakarta hanya sebanyak 1.446 orang dari total 8.510 orang responden dengan penghasilan rerata tersebut di awal artikel ini.
"Batas atas salary adalah profesional yang bekerja di sektor pertambangan minyak, dan gas yakni Rp 12.099.000 per bulan, dan batas bawah di sektor pendidikan dengan angka Rp 3.840.000 per bulan," tutur Dino.
Ini artinya, lanjut Dino, hanya 17 persen saja dari generasi milenial Jakarta yang mampu membeli dan memiliki rumah. Itu pun dengan harga termurah Rp 300 juta.
Hasil riset tersebut sekaligus merepresentasikan bahwa pengelolaan keuangan sudah seharusnya menjadi prioritas, dan diperhatikan lebih serius.
"Kapan harus menabung, kapan harus memenuhi kebutuhan gaya hidup, dan lain-lain," imbuh Dino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.