NEW YORK, KOMPAS.com - Oana Stanescu, satu dari empat arsitek di belakang rencana pemurnian air kolam renang umum di New York City East River mengaku siap menghabiskan waktu 10 tahun dalam karirnya demi proyek tersebut.
Namun, dia menjelaskan asal usul keterlibatannya dalam proyek ini sebagai sebuah kecelakaan yang membahagiakan.
"Orang-orang hanya bereaksi untuk rencana ini dan kemudian ada banyak komentar positif dan umpan balik sehingga kami pikir kami berhutang kepada orang-orang," kata Stanescu.
Proyek yang sebelumnya disebut konyol ketika diunggah secara daring ini sekarang justru mulai menunjukkan kenyataan.
Stanescu dan rekan-rekannya telah berhasil menggalang dana melalui organisasi non profitnya sehingga mencapai hampir satu juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 13,3 miliar.
Mereka pun belajar bagaimana menguji dan membersihkan air sungai. Mereka juga mendapat dukungan Senator Negara Bagian Daniel Squadron, Pendiri High Line Joshua David, dan Direktur Deputi New Museum Karen Wong, serta banyak lainnya.
Proyek ini dimulai pada 2010 ketika Stanescu, Dong Ping Wong, Jeff Franklin, dan Archie Lee Coates menyebarluaskan desain kolam renang berukuran Olimpiade yang mengapung di East River.
Konsep mereka adalah membuat sistem filtrasi yang mampu menyingkirkan bakteri untuk membuat air sungai bisa dijadikan sarana untuk berenang. Juga bisa memompa lebih dari 500.000 galon air bersih kembali ke sungai setiap hari.
Dalam setahun, kampanye kecil ini telah mendapatkan dana lebih dari 40 ribu dollar AS atau senilai Rp 532 juta dari beberapa pihak.
Adanya proyek ini kemudian membuat para pengembang mulai melihat kemungkinan membangun proyek di sana, tapi tidak tertarik dengan kedalaman visi kolam renang yang ingin dibuat Stanescu.
"Mereka hanya ingin kolam renang besar sebagai salah satu fasilitas untuk kondominiumnya. Kami tidak tertarik untuk itu, tapi menanggapi hal tersebut membuat kami berpikir tentang apa yang penting buat kami," tambah Stanescu.
Metode atau penetapan sebagai proyek non profit menjadi cara mereka untuk merealisasikan tujuan itu sehingga menjadikan masyarakat sebagai kliennya sambil melakukan perlindungan terhadap lingkungan sekitar.
Dengan menciptakan metode non profit, keempat arsitektur ini tetap bisa menjalankan elemen-elemen sulit dalam rencana mereka.
Misalnya, membuat sebuah sistem filtrasi yang mampu memurnikan air sungai dan menjalankan program mengajarkan renang anak-anak.
"Jika kami menunggu klien untuk meminta kami membangun kolam renang dengan kemampuan menyaring sendiri pertama di dunia, maka itu tak akan pernah terjadi, bukan?" ungkap Stanescu.
Dia mengaku yakin dengan proyek bernama +POOL ini, meskipun ke depannya akan lebih banyak tantangan menghadang.
Rencana pembangunan +POOL dan finalisasi desain serta pengumuman lokasi akan dilakukan pada musim panas 2017 mendatang.
Selain itu juga membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan semua izin yang benar-benar baru.
Stanescu memperkirakan bakal memakan waktu lima tahun untuk menyelesaikan rencana pembangunan +POOL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.