JAKARTA, KOMPAS.com - Urbanisasi, jika dikelola dengan baik mampu menjadi penekan angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan.
Sebaliknya jika dibiarkan justru akan menjadi beban bagi kota yang bersangkutan.
Urbanisasi selama ini telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan perkotaan. Tiap tahunnya, penduduk desa pindah ke kota dengan alasan untuk bekerja.
Direktur RUJAK Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan, di satu sisi urbanisasi merupakan potensi yang baik untuk kota karena selama ini negara kesulitan memberikan akses kepada mereka yang tinggal di daerah rural.
"Dengan menjadikan kota sebagai konsentrasi aktivitas justru membuatnya lebih mudah, dengan harapan daerah-daerah rural yang tadinya untuk pertanian jadi berkembang lebih efektif," jelas Direktur RUJAK Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja, di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin (21/11/2016).
Sebaliknya jika urbanisasi tidak mampu dikelola dengan baik, akan membuat lahan-lahan pertanian di perkotaan atau wilayah penyangga di sekitarnya disulap menjadi pemukiman.
Imbasnya, sumber pangan berkurang. Pada saat yang sama jumlah penduduk dan kebutuhan pangan di perkotaan terus melonjak seiring derasnya arus urbanisasi.
Oleh karena itu perlu ada pengelolaan urbanisasi yang baik agar tak melulu membuat kota semakin sesak dan penuh.
Urbanisasi sendiri menurut Elisa mesti berkualitas agar tidak menimbulkan kemiskinan atau masalah tambahan bagi perkotaan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah kota harus siap terutama dalam menyiapkan transportasi publik.
"Karena kalau kota sudah punya transportasi publik yang baik, mau nggak mau orang yang pindah tahu mobilitasnya seperti apa. Jadi kalau infrastrukturnya sudah siap kaum urban ini bisa bertahan dan tahu bagaimana caranya hidup di kota," pungkas Elisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.