Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2016, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Itu kenaikan semu. Percuma," ujar CEO Leads Properti Indonesia Hendra Hartono saat dimintai tanggapan mengenai harga properti, terutama rumah, yang dikerek oleh pengembang pada setiap hari Senin.

Kenaikan harga rumah, kata Hendra, sudah bukan zamannya lagi dikendalikan pengembang, atau ditentukan oleh hari Senin, melainkan oleh mekanisme pasar.

Semakin tinggi permintaan, akan kian besar pula potensi peningkatan harga jualnya. 

Namun, yang utama adalah terjadinya transaksi, terutama di pasar seken. Jika pergerakan transaksi di pasar seken demikian cepat, kenaikan harga makin pesat.

"Sebaliknya, kalau transaksi di pasar seken lambat, harga rumah bakal susah naik," ujar Hendra, Sabtu (29/10/2016). 

Dia kemudian menjelaskan, kenaikan harga rumah juga dipengaruhi berbagai faktor lainnya. Satu yang pasti adalah karena di dalam kawasan pengembangan perumahan tersebut dibangun rumah untuk berbagai kelas atau kalangan.

Ada rumah-rumah tipe kecil, menengah, menengah atas, hingga mewah. Bukan hanya satu tipe kecil saja, atau mewah saja.

Nah, jika terdapat keberimbangan antara rumah kecil, menengah, hingga mewah, potensi terjadinya transaksi sangat besar.

Selain itu, tentu saja banyak penghuninya. Pastikan yang membeli rumah bukan hanya investor. Kalau seluruh peembelinya investor, rumah-rumah kosong bakal menjadi pemandangan sehari-hari.

"Itu makin menyulitkan untuk menciptakan transaksi di pasar seken. Siapa yang mau beli?," tanya Hendra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com