JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang akan menjadi venue penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 mendatang bakal direnovasi dengan standar internasional untuk pertandingan olahraga.
Beberapa fasilitas olahraga di GBK saat ini ada yang belum sesuai standar internasional sehingga menjadi fokus renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Asian Games XVIII di Jakarta nanti perlu fasilitas baru, lapangan permainannya harus memenuhi standar internasional.
"Misalnya stadion akuatik, tadinya 8 line, aturan terbaru internasional harus ada 10 line, aturan baru harus 3 meter kedalamannya juga kami penuhi," terang Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Adjar Prayudi di Jakarta, Senin (24/10/2016).
Untuk merealisasikannya, Adjar menyatakan pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan beberapa federasi cabang olahraga internasional guna memperoleh sertifikat standar internasional.
"Saat ini sedang diajukan gambar rencana desain kita, contohnya ke FIFA untuk lapangan bola," katanya.
Adjar memastikan renovasi tersebut tidak akan merusak sejumlah bangunan yang telah menjadi cagar budaya di lingkungan GBK.
Saat ini setidaknya terdapat lima bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya yakni stadion utama, stadion akuatik, lapangan madya, dan lapangan tenis outdoor.
Renovasi ini menurut Adjar tidak akan mengubah wajah asli bangunan lama seperti yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
"Tidak boleh mengubah wajah aslinya. Contohnya yang akuatik setelah sidang di tim pemugaran, pelebaran jadi 10 line boleh, tapi tribunnya masuk kategori heritage maka tidak boleh diubah," jelasnya.
Adjar mengatakan renovasi 14 bangunan tersebut ditargetkan selesai pada Juni atau September 2017, selanjutnya mulai Desember 2017 hingga Juli 2018 akan dilakukan pre test event.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimis jika renovasi GBK dan pembangunan wisma atlet di Kemayoran bisa tepat waktu pada Oktober 2017 nanti sehingga tidak akan mengganggu jalannya Asian Games XVIII.
"Saya optimis akan selesai sesuai target semuanya Oktober 2017 nanti," terangnya saat meninjau kedua proyek tersebut di Jakarta, awal Oktober lalu.
Ditjen Cipta Karya bertugas merenovasi dan rehabilitasi 14 bangunan venues di komplek GBK serta melakukan penataan.
14 bangunan tersebut yaitu Stadion Utama, lalu Tennis Indoor dan Outdoor, Gedung Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Hockey, Lapangan Panahan, Lapangan Sepakbola A/B/C, Stadion Renang dan Istora Senayan.
Selain melakukan renovasi, Ditjen Cipta Karya juga akan menata kawasan GBK untuk menciptakan kualitas ruang luar bangunan venue yang lebih baik namun dapat menyatu dengan bangunannya.
Perbaikan juga dilakukan terhadap sarana dan prasarana luar bangunan seperti gerbang, loket, pedestrian, parkir, pagar, tempat duduk, toilet. Kemudian penanda kawasan, food court, playground, outdoor gym dan tempat sampah.
Sebelumnya, Ditjen Cipta Karya telah melakukan penandatanganan empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi venue GBK dan lima paket konsultan manajemen kontruksi senilai Rp 1,2 triliun pada 15 Agustus 2016 lalu.