Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Perobohan Gedung Bank Panin Tak Ada dalam Nomenklatur Internasional

Kompas.com - 22/10/2016, 09:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah hampir seminggu sejak dirobohkan secara resmi, Gedung Bank Panin di Bintaro, Tangerang Selatan, tak kunjung roboh.

Teknik pembebanan atau overload yang digunakan diyakini jadi biang keladi belum robohnya gedung tersebut.

Pada rencana awalnya, sebanyak 150 ton karung berisi pasir digunakan untuk merobohkan Gedung Bank Panin pada Jumat (14/10/2016).

Namun, gedung tersebut baru roboh bagian dalamnya pada Kamis (20/10/2016) setelah dibebani karung pasir seberat 250 ton.

Validasi teknik overload itu kemudian dipertanyakan banyak pihak dan diragukan bisa menjadi cara untuk merobohkan Gedung Bank Panin secara keseluruhan.

Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta bahkan mengatakan kepada Kompas.com bahwa teknik overload tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya dan cenderung membahayakan lingkungan sekitarnya.

Senada dengan Davy, anggota Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Tangerang Selatan Adang yang bertugas mengawasi segala kegiatan perencanaan pembangunan dan perobohan gedung, menyebut teknik overload tak pernah dilakukan di negara-negara lain.

"Di dalam nomenklatur perobohan gedung internasional, cara atau teknik pembebanan ini tidak ada dan tidak pernah digunakan," ungkapnya saat jumpa media di Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Kendati demikian, menurut Adang, teknik tersebut saat ini menjadi yang paling mungkin dilakukan ketimbang cara lain, seperti peledakan menggunakan dinamit yang belum diizinkan di Indonesia.

Adang menjelaskan, walaupun bagian dalam gedung baru bisa roboh setelah dibebankan 250 ton karung pasir, hal itu masih sesuai perkiraan awal.

Teknik pembebanan memang diakui Adang digunakan hanya untuk merobohkan kerangka gedung, bukan core wall atau bagian inti gedung.

"Bagian kerangka ini sudah dipereteli sebelumnya, jadi enggak ada yang berani menginjak lantainya, sedangkan untuk core wall akan digunakan teknik perlemahan yang kemudian ditarik komponen vertikal, horizontal, dan pelatnya," imbuhnya.

Bagian kerangka diprediksi Adang bakal selesai dirobohkan dalam kurun waktu tiga sampai empat hari ke depan, sedangkan bagian intinya yang akan dirobohkan lantai per lantai membutuhkan waktu lebih lama.

"Kalau core wall karena satu lantai itu butuh waktu dua hari, maka 12 lantai lagi butuh 24 hari. Sedangkan sisa lantainya nanti akan dihancurkan pakai bulldozer," pungkas Adang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com