Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Satu Kaki, Rahman Kembali Bersekolah dan Berprestasi

Kompas.com - 21/10/2016, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com - Mata Head of Marketing PT Philips Indonesia Sau Hong Lim berkaca-kaca. Suaranya parau menahan haru. Parasnya yang putih bersih terlihat memerah siang itu, Selasa (18/10/2016). 

"Saya terharu sekaligus prihatin. Anak dengan keterbatasan fisik ini masih bersemangat untuk sekolah. Dia dan teman-temannya yang lain perlu mendapat dukungan penuh untuk kembali bersekolah," tutur Sau Hong kepada Kompas.com, seraya menunjuk seorang anak berseragam putih biru dengan satu kaki. 

Anak itu adalah Rahman. Usianya masih belia, baru 16 tahun. Dia terpaksa putus sekolah karena kakinya harus diamputasi akibat tertimpa pohon kelapa.

Saat itu sewaktu masih kelas 5 SD, cerita Rahman, dia sedang membantu orang tuanya mencari batang sagu di kebun Kampung Binanga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Nahas bagi dia, saat mengumpulkan batang sagu, pohon kelapa tua yang dipanjat temannya roboh dan menimpa kakinya.

"Saya kesakitan. Kaki tak bisa digerakkan. Batang-batang sagu itu ditinggalkan begitu saja. Dan setelah selama berbulan-bulan menahan sakit, akhirnya kaki saya diamputasi," kisah Rahman.

Tak sedikit pun rona sedih terpancar dari mukanya ketika menceritakan musibah yang sempat merenggut masa depan dan cita-citanya.

Dua tahun Rahman terputus interaksinya dengan pelajaran, buku-buku, teman-teman, dan guru-gurunya di sekolah. Selama itu pula dia harus menerima kenyataan, berjalan dengan satu kaki kiri dan dua kruk penyangga kaki kanan. 

Namun, kondisi keterbatasan fisik itu tak membuat gelora semangat Rahman pupus untuk melanjutkan hidup. Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, Rahman tetap membantu orang tua mencari penghidupan ekonomi.

Dia juga tetap setia mendengarkan cerita teman-teman sebayanya yang masih bersekolah. Cerita apa saja, tentang guru baru, permainan baru, juga pelajaran baru.

Hingga kemudian Rahman mengikuti program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) yang diinisiasi oleh UNICEF bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju.

Tak hanya kembali bersekolah, dia juga menorehkan prestasi sebagai atlet dengan keterbatasan fisik (paralympics)Rahman terpilih mengikuti babak kualifikasi cabang atletik untuk menjadi wakil Kabupaten Mamuju di ajang Pekan Paralympics Nasional (Peparnas) XV Bandung, Jawa Barat. 

Kendati hanya meraih peringkat ketiga dan gagal mewakili daerahnya, namun bagi rekan-rekan dan guru-gurunya, Rahman telah berprestasi dan mengharumkan nama sekolahnya, SMP Negeri 2 Kabupaten Mamuju.

Kini Rahman duduk di bangku kelas II. Cita-citanya ingin menjadi guru, membuat anak-anak seperti dirinya cerdas dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit.

Donasi konsumen

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com