Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Apa Lagi, Belilah Properti Sekarang!

Kompas.com - 12/10/2016, 19:25 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuartal IV-2016 diyakini sebagai momentum pulihnya sektor properti. Indikasinya sejumlah pengembang skala besar mulai percaya diri melansir proyek-proyek anyar.

Sebut saja Sinar Mas Land Group, Ciputra Group, Jababeka, dan Paramount Land. Tak hanya pengembang lokal, perusahaan asing asal China pun ikut meramaikan konstelasi sektor properti domestik lebih kompetitif. 

CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land Group Ishak Chandra mengatakan keberhasilan program amnesti pajak yang mendatangkan potensi dana untuk properti sekitar Rp 70 triliun, ikut mendorong kegairahan sektor ini.

"Potensi dana ini sebagian telah masuk sektor properti. Kendati properti bukan barang likuid, namun untuk investasi jangka panjang, paling solid," ujar Ishak kepada Kompas.com, Senin (10/10/2016). 

Dia melanjutkan, indikasi lain yang mendorong sektor properti mulai bangkit adalah suku bunga acuan Bank Indonesia yang terus turun hingga 5,25 persen, bunga KPR yang juga turun, dan loan to value sebesar 85 persen.

"Itu semua merupakan katalisator bagi sektor properti. Pasar mulai bergerak lagi," kata Ishak.

Kompas.com/Ridwan Aji Pitoko Bagian depan Citra Maja Raya.
Hal senada dikatakan Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto. Menurut dia, kebijakan-kebijakan baru pemerintah tersebut setidaknya membangkitkan kepercayaan pasar. 

"Meski amnesti pajak belum berdampak signifikan dalam waktu singkat, namun hal itu mampu membuat pasar kembali percaya sektor properti akan kembali bangkit," imbuh Ferry. 

Terlebih, hal itu disokong Paket Kebijakan Ekonomi XIII mengenai Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang secara psikologis membangkitkan ekspektasi pengembang kecil.

Belum lagi perbaikan dan pengembangan infrastruktur macam Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol TRans Sumatera, Jalan Layang Non Tol Jakarta, Jalan Lingkar Luar Jakarta 2, mass rapid transit (MRT), dan light rail transit (LRT) ikut mengobarkan semangat membangun para pengembang.

Properti menengah

Menyadari masih besarnya ceruk pasar kelas menengah, para pengembang besar tersebut di atas tak lagi fokus membangun properti kelas tertentu, utamanya kelas atas.

Mereka mulai serius menggarap properti untuk kelas menengah dengan harga murah namun berkualitas.

Sinar Mas Land tercatat merilis Klaska Residence yang merupakan apartemen dengan harga terjangkau di Surabaya. Mereka mematok produk barunya ini dengan harga Rp 400 jutaan. 

Dokumentasi China Harbour Indonesia Daan Mogot City
Tak hanya melansir produk murah, Sinar Mas Land pun menawarkan program diskon dalam promosi bernama "Price Amnesty" atau amnesti harga hingga 20 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com