Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian NCICD Masuki Tahap Final

Kompas.com - 12/10/2016, 12:53 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah melakukan tahap finalisasi terkait kajian proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"Sekarang ini sudah mendekati final, tapi saya masih harus bertemu dengan beberapa pakar yang mengerti soal tanggul raksasa ini," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Kajian dari Bappenas ini sangat penting karena menentukan desain dan jarak pulau reklamasi dari daratan. Nantinya, pengembang wajib menyusun izin lingkungan dengan mempertimbangkan tanggul laut.

Bambang sendiri menjanjikan bahwa kajian proyek NCICD ini bakal bisa rampung pada akhir Oktober 2016.

Proyek NCICD dibangun dalam tiga tahapan. Tahap pertama atau tahap A berupa penguatan sistem tanggul laut dan sungai yang telah ada dan ditargetkan selesai pada 2017.

Sementara itu tahap B akan dimulai pada periode 2018-2025 berupa konstruksi tanggul laut lepas di pantai bagian barat Teluk Jakarta.

Sedangkan tahap C akan ditandai dengan pembangunan tanggul laut lepas pantai di Timur Teluk Jakarta. Di dalam tahap B dan C juga akan terdapat reklamasi dan pembangunan 17 pulau.

Adapun tujuan pembangunan NCICD ini menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tidak untuk mengatasi banjir DKI Jakarta.

"NCICD ini bukan untuk banjir, tapi untuk lingkungan, untuk rejuvenation sesuai dengan studi kami bahwa 15 tahun lagi tidak akan ada sungai lagi dan akibat gravitasi langsung turun ke laut," tegasnya saat jumpa pers di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Selain itu, lanjut Basuki, NCICD ini juga akan berfungsi untuk menahan air bersih atau reservoir sehingga nantinya penduduk sekitar tak perlu mengambil air tanah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com