Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Sejuta Rumah Tidak Tercapai, Ini Alasan REI...

Kompas.com - 10/10/2016, 16:21 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Sejuta Rumah yang diikuti sejumlah pengembang sebagai pemasok perumahan belum dapat memenuhi target. Organisasi pengembang properti Realestat Indonesia (REI) sebelumnya menargetkan untuk membangun 230.000 rumah tahun ini.

"Tahun ini tidak tercapai, karena kalau lihat ada beberapa kendala di lapangan masalah listrik, tapi tidak di semua daerah," ujar Ketua Umum REI Eddy Hussy di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Selain itu, Eddy juga menyebut masalah perizinan menjadi kendala utama pemenuhan target Sejuta Rumah. Meski pemerintah sudah mengeluarkan Paket Kebijakan ke-13 tentang pemangkasan perizinan, namun Peraturan Pemerintah (PP) belum diterbitkan.

"Padahal, pemerintah daerah yang mengemplementasikan untuk menyederhanakan perizinan. Saat event-event di daerah, saya selalu sampaikan kepada pemda untuk mendukung sepenuhnya program Sejuta Rumah," tutur Eddy.

Menurut dia, tanpa peran pemda tidak mudah mencapai pembangunan target Sejuta Rumah di seluruh Indonesia. Eddy menambahkan, perumahan tidak hanya terkait perizinan atau pembiayaan.

Menurut dia, pengadaan infrastruktur juga menjadi faktor utama program tersebut. Infrastruktur ini dapat berupa jalan, air bersih, dan listrik.

"Itu semua komponen penting. Kalau ada yang tidak lengkap, rumah tidak bisa diproses baik dalam arti dibangun atau dijual pada masyarakat. Kalau kita lihat Kementerian PUPR mengakomodir dan mengkoordinasikan ke daerah adalah satu tahapan yang perlu didorong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com