JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto berencana menggelar pertemuan dengan Toni Ruttimann, relawan asal Swiss, yang telah membangun 61 jembatan secara swadaya di Indonesia.
Pertemuan tersebut akan dilakukan minggu depan di Kantor Kementerian PUPR, Jl Pattimura 20, Jakarta Selatan.
"Kami akan bertemu dengan Toni. Jadwal sedang diatur melalui Imam (Prasodjo). Kebetulan saya baru menjabat sebagai Dirjen Bina Marga, jadi belum bertemu Toni. Sementara teman-teman lain, seperti Pak Djoko Kirmanto sudah bertemu," ujar Arie kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2016).
Arie menegaskan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari komitmen Kementerian PUPR untuk mendukung segala upaya dan inisiasi yang dilakukan oleh Toni.
"Kami sangat senang dan mendukung penuh para relawan. Namun lebih senang lagi jika banyak relawan lokal yang melakukan hal serupa," tambah Arie.
Dalam kesempatan terpisah, Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo menyatakan kesiapannya mengatur pertemuan antara Toni Ruttimann dan Kementerian PUPR.
Kendati belum dihubungi secara langsung oleh pihak Kementeerian PUPR, namun Imam menyambut baik inisiasi pertemuan tersebut.
"Minggu depan bisa," ucap Imam.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian PUPR berkomitmen untuk menunaikan janji membayar biaya demurrage (batas waktu kontainer) atas wirerope yang didatangkan Toni.
Tak hanya membayar semua denda dan biaya pelabuhan, Kementerian PUPR juga akan memberikan pendampingan kepada Toni dan tim relawan sampai semua aktivitas pembangunan jembatan secara swadaya tersebut berjalan lancar.
"Termasuk pasca konstruksinya," imbuh Arie.
Arie menegaskan, Kementerian PUPR siap memecahan masalah dan mendukung Toni, dan juga relawan-relawan lainnya jika tebentur kendala di lapangan. Satu di antara kendala tersebut adalah penjaminan ke Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Adapun Jumlah biaya demurrage per 26 September 2016 yang ditagihkan kepada Toni diketahui senilai Rp 195.650.
Nama Toni Ruttimann dan kisahnya yang heroik membangun jembatan secara swadaya mencuat setelah Imam menulis sebuah catatan menarik di akun Facebook pribadinya mengenai sosok relawan asal Swiss tersebut.
Imam mengisahkan upaya sukarela Toni yang diam-diam keluar masuk kampung wilayah terpencil di Indonesia.
Selama tiga tahun, Toni mengajak warga bergotong royong membangun jembatan gantung sendiri karena akses jalan terputus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.