Penjualan AC, Penyumbang Terbesar Pendapatan Midea

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia peralatan elektronik rumah tangga dari China, PT Midea Planet Indonesia, resmi berdiri selama 6 tahun di Tanah Air.

Dalam perkembangannya, produk-produk Midea di Indonesia cukup diterima oleh masyarakat.

Salah satu produk yang menjadi unggulan adalah pendingin ruangan atau air conditioner (AC).

"Produk AC merupakan kontributor utama Midea sebesar 52 persen," ujar Presiden Direktur Midea Electronics Indonesia Jino Sugianto saat peluncuran produk terbaru Midea, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Kontribusi ini dihitung berdasarkan pendapatan berbasis harga jual. Jino menjelaskan, harga rata-rata AC adalah sekitar Rp 3 juta. Sementara lemari es rata-rata Rp 1,7 juta yang berarti hanya separuh harga AC.

Meski permintaannya paling besar, tetapi jumlahnya tidak melebihi separuh dari permintaan untuk AC.

Jino mengatakan, permintaan lemari es adalah 4 juta-4,5 juta unit per tahun. Sedangkan AC sekitar 2,5 juta-3 juta unit per tahun.

"Permintaan lemari es tidak sampai separuh harga AC, sehingga menjadikan AC sebagai kontribusi paling besar," tutur Jino.

Ia menambahkan, AC menjadi kontributor paling besar untuk Midea di dunia karena pabriknya dilansir setelah kipas angin pada 1980.

Pada tahun 1985, Midea mendirikan pabrik residential air conditioning dan pada 1999 pabrik AC komersial.

Karena sudah berdiri sejak lama, kontribusi AC menjadi sangat besar. Bahkan, Midea sempat dikenal sebagai produsen AC karena produk ini mengalahkan pamor produk Midea lainnya.

"Ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga secara global, AC Midea berkontribusi cukup besar. Pada beberapa tahun yang lalu, 31 persen AC dunia bahkan diproduksi Midea," jelas Jino.

Sementara untuk produk lain misalnya mesin cuci, kata Jino, kontribusinya 16 persen dan lemari es 14 persen.

Adapun kontribusi produk air cooler tercatat 14 persen, kipas angin 1 persen, peralatan memasak 2 persen, dan pemanas air 1 persen.