JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya pemertaan pembangunan jaringan jalan tol, pemerintah menerapkan skema subisidi silang.
Skema ini mulai diterapkan pada pembangunan ruas Tol Semarang-Batang dengan subsidi silang ke pengadaan lahan Terbanggi Besar-Bakauheni.
Ruas tol Terbanggi Besar-Bakauheni ini termasuk jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera.
"25 kilometer sudah disubsidi dari ruas Semarang-Batang. Kami masih butuh 55 kilometer lagi untuk sampai 80 kilometer," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, (9/9/2016).
Ia menuturkan, saat ini proses lelang untuk ruas-ruas lain masih berlangsung. Dalam lelang tersebut, pemerintah juga mengharapkan dukungan dari para kontraktor untuk mau memberikan subsidi.
Sementara itu, untuk ruas yang kini sedang dilelang adalah Tol Jakarta-Cikampek 2, dan Tol Legundi-Bunder.
"Kita lihat hasilnya. Kami kan sedang lelang ya, nanti kita evaluasi lagi. Kalau lebih (dari target), ya sudah selesai," jelas Herry.
Sebelumnya, dana pengadaan tanah jalan tol melalui subsidi ditentukan oleh badan usaha yang bersangkutan.
Dengan adanya subsidi silang seperti ini, maka pemerintah bisa menghemat penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga bisa dipakai untuk tempat lain.
"Dengan dibangun di sini (Terbanggi Besar-Bakauheni) yang menggunakan dana badan usaha, APBN bisa dipakai ke Papua misalnya," kata Herry, Jumat (17/6/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.