Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Iuran, Tapera Bakal Tak Diminati Buruh

Kompas.com - 08/09/2016, 14:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengganggap tabungan perumahan rakyat (Tapera) tidak akan mendapat dukungan dari target anggotanya, yakni pekerja dan buruh.

"Untuk tapera saya belum yakin bisa berjalan karena buruh sudah dibebani banyak iuran," kata Presiden DPP SPSI Andi Gani Nena Wea, di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Sistem yang digunakan tapera sendiri sama seperti penarikan iuran untuk jaminan sosial atau jaminan lainnya, namun bedanya iuran ini digunakan sebagai simpanan untuk pembelian rumah bagi pekerja atau buruh.

Adapun iurannya dipatok sebesar 2,5 persen untuk pekerja dan 0,5 persen untuk pemberi kerja.

Selain masalah iuran, Andi menilai buruh atau kelas pekerja ini belum memercayai tapera secara keseluruhan.

Pasalnya, Badan Pengelola (BP) Tapera hanya diisi dari kalangan pemerintah dan profesional.

"Harusnya BP tapera dikelola oleh objeknya, yaitu buruh, pengusaha dan jangan hanya profesional murni tanpa melibatkan komponen ini," imbuh Andi.

Jika BP Tapera tidak melibatkan buruh atau pekerja, Andi menilai akan sulit bagi pemerintah untuk memahami kebutuhan para buruh tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com