BELITUNG, KOMPAS.com - Pariwisata menjadi bernilai ekonomi ketika suatu kawasan atau destinasi wisata dikelola dengan baik.
Melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kesejahteraan masyarakat dan pemasukan pemerintah diharapkan bisa meningkat.
Namun, tidak hanya mengutamakan manfaat ekonomi, pembangunan KEK harus memperhatikan keberlangsungan lingkungan itu sendiri.
Begitu pula dengan pembangunan KEK Tanjung Kelayang di Belitung, Bangka Belitung.
"KEK Tanjung Kelayang akan dibangun dengan konsep yang lebih ramah lingkungan," ujar Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah Sambhudy Thaib kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2016).
Hiramsyah mengatakan, hal ini ditunjukkan dengan sejumlah acara yang menandai pembangunan KEK tersebut.
Saat peletakan batu pertama KEK Tanjung Kelayang, acara lingkungan yang digelar antara lain pembebasan penyu dan penanaman pohon.
Kedua rangkaian acara ini dihelat dengan melibatkan beberapa perwakilan kedutaan besar dari negara-negara tetangga.
Selain dua kegiatan tersebut, menurut Hiramsyah, rencananya nanti akan diadakan klub pasar juga sebagai kampanye ramah lingkungan.
KEK Tanjung Kelayang dibangun di lahan seluas 390 hektar. Investor yang bersedia membangunnya adalah Dharmawangsa Group.
Pengoperasian kawasan ini diprediksi bisa dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun atau pada 2018 mendatang.
Adapun upaya dari pemerintah antara lain renovasi Bandara H.A.S Hananjoeddin untuk ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional.
Saat ini, prosesnya masih dalam tahap penimbunan tanah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Diperkirakan, bandara ini akan mulai direnovasi pada 2018.
Sambil menunggu proses pelelangan kontraktor renovasi bandara sampai proses pembangunan, pemerintah akan menyiapkan bea cukai dan imigrasi.
Persiapan tersebut dimungkinkan lebih cepat daripada pembangunan bandara secara fisik.
Dengan demikian, Kementerian Perhubungan memastikan bandara ini mendukung penerbangan internasional di akhir 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.