Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yahya: KEK Tanjung Kelayang "The First and The Fastest" di Indonesia

Kompas.com - 02/09/2016, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BELITUNG, KOMPAS.com - Meski pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disokong pemerintah pusat, peran pemerintah daerah dan investor juga sangat berpengaruh.

Hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan KEK Tanjung Kelayang, di Belitung, yang disebut sebagai pembangunan KEK tercepat.

"Tanjung Kelayang ini the first and the fastest. Kalau CEO berkomitmen, semua jadi lebih mudah. Ketika bupati turun tangan, juga begitu. Semoga ini menginspirasi daerah-daerah lain," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Bupati Belitung, Bangka Belitung, Jumat (2/9/2016).

Menurut dia, setelah meninjau KEK Tanjung Kelayang, hampir semua fasilitas sudah terpenuhi, antara lain air dan listrik.

Dari hasil peninjauannya, infrastruktur yang masih membutuhkan perbaikan dalam rangka memajukan KEK ini adalah Bandara HAS Hanandjoeddin yang mesti ditingkatkan statusnya sebagai bandara internasional.

Berdasarkan laporan yang diterima Yahya, landasan bandara ini akan dibangun bertahap mulai dari 2.300 meter, 2.500 meter, kemudian terakhir 2.800 meter. Lebar landasan juga ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter.

Yahya menuturkan, akses merupakan kunci utama supaya pengembangan KEK berhasil di suatu daerah. Oleh karena itu, kriteria KEK salah satunya adalah aksesibilitas.

Kemudian, ada pula kriteria atraksi, yaitu penarik utama destinasi dan kriteria area jangkauan, yaitu seberapa luas lahan KEK.

Selain itu, kriteria lain yang tidak kalah penting adalah harus ada investornya supaya pembangunan lebih cepat.

"Kalau kita sendiri, pemda, kota, atau pemprov, itu akan makan waktu lama. Meskipun kalau jadi, ngga pernah dikerjakan," jelas Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com