SERPONG, KOMPAS.com - Perkembangan sebuah kawasan hunian di masa depan adalah bonus untuk pengembang properti, selain lokasi strategis berbuah rejeki besar berupa penjualan dari produknya. Hal itu dituturkan AW Jimmy, CEO PT Tombak Intan Developer & Real Estate, yang tengah mengembangkan The Green Residence Serpong.
Jimmy mengatakan, ketika memulai pembangun perumahan tersebut, dirinya sama sekali tak berpikir bahwa perkembangan kawasan akan seperti saat ini. Namun, dalam perjalanan waktu, lokasi perumahan itu kemudian berubah menjadi sangat strategis.
"Karena selain dekat bandara yang akan menjadi bandara penerbangan domestik, kawasan hunian ini juga berada di lintasan jalan tol Serpong-Balaraja, bahkan jalan di depan perumahan sedang dalam proses pelebaran hingga mencapai 30 meter," ujar Jimmy kepada Kompas.com, Kamis (1/9/2016).
Berada di ruas jalan utama, yakni Jalan Legok Raya, Serpong, lokasi proyek The Green Residence Serpong diapit oleh lahan milik BSD City dan Summarecon Serpong. Jika dalam perjalanannya pengembangan kawasan BSD City akan mencapai ruas jalan Legok Raya, maka proyek hunian yang dibangun Jimmy tersebut akan berada di seberang BSD City dan hanya dipisahkan oleh jalan raya itu.
"Dalam perkembangan terkini, ternyata kami berada hanya 15 menit dari Bandar Udara Budiarto Curug. Nantinya, proyek ini juga akan berada di ruas jalan tol Serpong-Balaraja yang sudah direncanakan untuk dibangun," kata Jimmy.
Saat ini di The Green Residence Serpong baru saja dibangun hunian baru, yakni Cluster Sapphire. Kehadiran klaster terbaru ini menambah deretan klaster terdahulunya di perumahan tersebut.
Tipe pertama, yaitu Sapphire 1 lantai, luas bangunannya 42 m2 dengan luas tanah mulai 72 m2 hingga 182 m2. Sedangkan tipe kedua, Sapphire 2 lantai luas bangunannya 65 m2 dengan luas tanah mulai dari 72 m2 hingga 102 m2.
"Sedang kami pasarkan dan semuanya dalam proses pembangunan. Untuk tipe satu lantai kami tawarkan mulai Rp 600 jutaan, sedangkan yang dua lantai itu mulai Rp 900 jutaan," kata Jimmy.
Samuel Cahyo Nugroho, Marketing Manager Tombak Intan, mengatakan sejumlah klaster di The Green Residence Serpong sudah dihuni. Dia mengaku optimistis, sekalipun kondisi makro properti nasional sedang mengalami perlambatan, unit yang dipasarkan akan terjual habis seperti klaster terdahulunya. Optimisme itu juga terbersit, ketika dia memaparkan gambaran pembangunan kurang lebih 300 unit lagi, rencana pengembangan area di depan perumahan.
"Harga masih tergolong rasional, karena kenaikan nilai properti jauh lebih tinggi dari perkembangan harga perumahan ini. Kenaikan harga rumah kita per tahunnya lebih tinggi dari tingkat inflasi tahunan," ujar Samuel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.