JAKARTA, KOMPAS.com - PT PP Properti Tbk (PPRO) terus mengembangkan sayap usahanya setelah berhasil mengakusisi PT Wisma Seratus Sejahtera (WSS).
PPRO mengakuisisi kurang lebih 49.500 lembar saham atau 55 persen milik PT WSS. Akuisisi ini merupakan upaya memperbaiki kinerja pada masa yang akan datang.
"Akuisisi ini merupakan salah satu bagian dari rencana ekspansi kami untuk terus menggenjot kinerja PPRO ke depannya. Kami terus mencari peluang-peluang agar pertumbuhan perseroan bisa terus berkelanjutan," kata Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/8/2016).
Akuisisi ini diakui Taufik sebagai salah satu rencana pembangunan apartemen Evencio di Margonda, Depok yang menyasar target segmen mahasiswa.
Evencio Margonda yang rencananya dibangun di Jalan Margonda Raya sebanyak dua menara itu menyasar mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di sekitar wilayah itu seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, Universitas Pancasila, dan Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP).
Dengan target pasar tersebut, PPRO akan membuat Evencio Margonda sebagai proyek percontohan apartemen peduli pencegahan narkoba.
Selain menciptakan sistem keamanan terpadu, PPRO juga melatih para personil keamanannya untuk mengetahui ciri-ciri pengguna narkoba agar mampu memonitor dan mencegah agar tak terjadi transaksi atau penggunaan narkoba di lingkungan apartemen.
Untuk pengawasan, setiap menara Evencio Margonda akan dilengkapi 580 unit CCTV.
Ekspansi anorganik ini sekaligus melengkapi rencana pengembangan secara organik melalui proyek-proyek PPRO lainnya seperti Payon Amartha Smearang, Amartha View Semarang, dan Pavilion Permata 2 Surabaya.
Menyusul Grand Kamala Lagoon Kalimalang, Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya, Gunung Putri Square Bogor, dan The Ayoma Apartment Serpong.
Selain akuisisi, PPRO juga menjajaki kerja sama joint venture dengan perusahaan pengembang lainnya seperti Jababeka dan Sentul City.
Beberapa proyek kerja sama tersebut sudah mulai dikerjakan sejak 2015 namun ada dua proyek lainnya di Jababeka dan Sentul City yang pengerjaannya dimulai tahun depan.
PPRO menargetkan dapat meraih pendapatan Rp 4,5 triliun pada 2019 atau melonjak 200 persen dari perolehan pada 2015 sebanyak Rp 1,5 triliun.
Dari segi pemasaran, perseroan mematok angka Rp 5,5 triliun pada 2019 atau naik 189 persen dari tahun 2015 yang hanya mencapai Rp 1,9 triliun.
Sedangkan pertumbuhan laba bersih diharapkan mampu mencapai lebih dari dua kali lipat pada 2019, yaitu menjadi Rp 630 miliar dari sebelumnya hanya Rp 300 miliar yang diperoleh saat 2015 silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.