JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir Agustus 2016, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga berhasil menyerap anggaran keuangan dan fisik paling besar dari APBN-P 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR).
Untuk APBN-P 2016, Kementerian PUPR mendapat anggaran senilai Rp 97,1 triliun dari pagu anggaran sebelumnya Rp 104,8 triliun.
Dari angka tersebut, Ditjen Bina Marga memperoleh anggaran paling besar yakni sekitar 41,6 persen atau lebih dari Rp 40,7 triliun.
Sampai saat ini, realisasi keuangan Ditjen Bina Marga telah mencapai Rp 18,7 triliun atau 45,82 persen dari total anggaran yang diterimanya. Sedangkan realisasi fisik telah mencapai angka 55,16 persen.
Adapun realisasi tersebut digunakan untuk beberapa jalan tol yang peresmiannya dilakukan pada tahun ini seperti Tol Ruas Pejagan–Brebes Timur, Ruas Surabaya–Mojokerto Seksi 4, dan Ruas Gempol–Pandaan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga telah memulai peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan jalan tol baru, antara lain Jalan Tol Trans Sumatera, Tol Pemalang-Batang dan Tol Batang-Semarang.
“Kami mengharapkan pada akhir Tahun 2016 nanti, 136 kilometer jalan tol baru dapat beroperasi, sehingga total panjang jalan tol keseluruhan yang telah beroperasi menjadi 1.252 kilometer," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran pers kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sementara itu untuk jalan non-tol, Basuki menyatakan telah memulai membangun Jalan Habema-Kenyam–Mumugu sebagai alternatif jalan akses dari selatan Papua menuju Wamena.
Tak hanya itu, jalan sejajar perbatasan dari Temajuk menuju Sebatik maupun jalan-jalan akses menuju pos lintas batas negara(PLBN) seperti Entikong, Aruk, Nanga Badau, serta jalan akses menuju kawasan terisolasi Long Bawang/Krayan juga tengah dalam tahap pembangunan.