Terminal Baranangsiang Jadi Area Komersial, Pengelola Harus Akomodasi Pedagang Kecil

BOGOR, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi sekaligus pembangunan area komersial di Terminal Baranangsiang ditolak sejumlah warga.

Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah warga yang biasa mencari nafkah dengan berdagang di terminal ini, terpaksa tersingkir.

"Sekarang kan tinggal membangun kesepakatan saja antara pengelola dan warga, misalnya menampung mereka-mereka yang selama ini sudah berusaha di situ," ujar pengamat tata kota Yayat Supriyatna kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2016).

Yayat menyarankan, pengelola sebaiknya memikirkan untuk menjamin para pedagang kecil tersebut tidak tergusur, sementara pada saat yang sama mereka membangun mal atau pusat perbelanjaan.

Pengelola juga bisa memikirkan penataan para pedagang dengan menempatkan mereka di ruang-ruang khusus yang lebih nyaman.

Pasalnya dari sisi pengelolaan, Terminal Baranangsiang ini akan berubah menjadi lebih modern dan hanya penumpang bertiket yang bisa masuk ke dalamnya. Dengan demikian, pedagang tidak bisa lagi masuk ke terminal.

Sementara itu, revitalisasi ini juga harus mengatur bagaimana arus keluar-masuk kendaraan terutama dari sisi operator transporasi umum.

Kondisi yang ada saat ini, sistem kerja terminal sangat konvensional dan tidak sesuai dengan dinamika, perkembangan, dan kebutuhan masyarakat.

"Perubahan kebijakan itu harus mengikuti desain yang baru. Ini harus berbicara dengan operator, karena sekarang tidak semua operator punya pool sehingga kendaraan berkumpul di terminal," tutur Yayat.