KOMPAS.com - Korea Selatan dan Kuwait bekerjasama dalam proyek pembangunan kota pintar dengan biaya sekitar 28 juta dollar AS (Rp 368,42 miliar) untuk pembuatan desain induk South Saad Al Abdullah.
Namun, saat ini, proyek tersebut tengah dihadapkan pada kendala biaya perancangan kota yang dikelola Korea Land and Housing Corp. (LH).
Anggaran yang ditetapkan ini dinilai terlalu rendah dibandingkan volume dan kompleksitas proyeknya.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
LH sendiri adalah manajer kepala proyek pengembangan kota dan telah membuka lelang awal untuk menyewa subkontraktor yang kemudian menangani perancangan kota.
Seorang pejabat perusahaan pengembangan yang menghadiri sesi informasi proyek tersebut mengatakan, setidaknya diperlukan 50 miliar won Korsel atau Rp 588.15 miliar untuk perencanaan kota pintar ini.
Perencanaan termasuk studi kelayakan, pembuatan rencana induk, dan perancangan desain awal 3.000 rumah.
Baca juga: Bupati Indramayu Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin Dedi Mulyadi dan Mendagri
"Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan kerugian yang timbul dengan mempertimbangkan persyaratan proyek seperti merancang kota pintar, melakukan studi lapangan, dan membentuk konsorsium dengan perusahaan Kuwait lokal," kata sumber industri lain.
Biaya perencanaan kota sebenarnya, bagaimanapun juga, mungkin akan dipotong lebih lanjut ketika adanya kompetisi sengit untuk memenangkan proyek ini.
Pasalnya, ini adalah proyek pengembangan kota pintar pemerintah Korea pertama di luar negeri yang sedang dikejar sebagai salah satu dari sembilan mesin pertumbuhan negara di masa depan.
Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Di satu sisi, LH tetap teguh berdiri di atas anggaran sebesar 28 juta dollar AS untuk merancang kota.
"Lanskap Kuwait cukup sederhana dan risiko dari persetujuan pemerintah jauh lebih rendah dibandingkan dengan Korea," kata kepala divisi bisnis di luar negeri LH Sun Byung-soo.
Ia mengaku, sulit untuk memperdebatkan biaya merancang kota jika didasarkan pada proyek-proyek pembangunan perkotaan sebelumnya di Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.