KENDAL, KOMPAS.com - Seremoni peresmian "Kendal Industrial Park by The Bay" atau Kawasan Industri Kendal yang sedianya akan dilakukan pada Kamis (25/8/2016) batal digelar.
Hal itu disampaikan oleh Investment Manager PT Jababeka Tbk Kemala Dewi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/8/2016).
"Peresmian ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan karena Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong harus mendapatkan perawatan setelah jatuh sakit saat menghadiri National Day Rally di Singapura, Minggu (21/8/2016)," tulisnya.
Kehadiran Lee Hsien Loong menjadi penting dalam peresmian tersebut lantaran Kawasan Industrial Kendal merupakan kolaborasi strategis antara PT Jababeka Tbk, dengan raksasa investasi Singapura, Temasek Holdings.
Temasek masuk melalui Sembawang Corporation, sementara Jababeka melalui PT Graha Buana Cikarang.
Baik PT Graha Buana Cikarang maupun Sembawang Corporation menyertakan modal sebesar masing-masing 51 persen dan 49 persen dari total Rp 1,2 triliun yang disetor melalui PT Kawasan Industri Kendal.
Pengembangan kota mandiri seluas 2.000 hektar ini, akan menduplikasi kota mandiri Jababeka City.
Di dalamnya mencakup lahan industri sebanyak 10 zona, masing-masing memiliki luas 200 hektar, 15.000 hunian yang dilengkapi properti komersial, pusat bisnis dan fasilitas penunjang.
Selaku pengembang dan pengelola Kawasan Industri Kendal (KIK), PT Jababeka Tbk mengklaim ada 20 investor baru yang akan berinvestasi di (KIK) Jawa Tengah.
Hyanto menuturkan, pihaknya saat ini belum merilis Kawasan Industri Kendal Jawa Tengah. Saat ini, masih pre-marketing dan diharapkan tahun ini bisa resmi dilincurkan.
Menurut Hyanto, pada 2016 ini, KIK mempersiapkan lahan sekitar 120 hektar dan sudah membangun infrastruktur seperti distribusi logistik, saluran pembuangan limbah, serta jaringan listrik.
Seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah dipersiapkan oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun pabriknya saja.
"Artinya, kalau ada investor datang, mereka tinggal beli tanah, mengurus izin, dan melakukan pembangunan," ucap Hyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.