JAKARTA, KOMPAS.com - Dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pengembang dalam pembangunan properti, khususnya residensial.
Hal ini tecermin dari hasil Survei Harga Properti Residensial kuartal II-2016 yang dirilis Bank Indonesia (BI) pekan ini.
Sebagian besar pengembang atau sebanyak 57,3 persen menyatakan bahwa dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti.
Berdasarkan komposisi, sumber pembiayaan pembangunan dari dana internal perusahaan sebagian besar berasal dari laba ditahan sebanyak 49,05 persen.
Disusul modal disetor sebanyak 41,26 persen, lainnya 6,75 persen, dan skema joint venture 2,94 persen.
KPR Mayoritas
Sementara itu dari sisi konsumen, fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti.
Hasil survei mengindikasikan bahwa sebagian besar konsumen atau 75,68 persen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama transaksi pembelian properti residensial terutama pada rumah tipe kecil dan menengah, walaupun secara proporsi menurun dibandingkan periode sebelumnya 77,82 persen.
Sedangkan proporsi konsumen yang memilih skema pembayaran tunai bertahap pada triwulan II-2016 sebesar 16,44 persen, meningkat dibanding triwulan sebelumnya 15,01 persen.
Sebagai informasi, tingkat bunga KPR yang diberikan oleh perbankan khususnya kelompok bank persero berisar antara 9 persen-12 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.