Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi 3D Dorong Orangtua, Guru, dan Anak-anak Makin Kreatif

Kompas.com - 11/08/2016, 12:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan penyedia piranti lunak berlomba menciptakan inovasi baru di bidang teknologi.

Tidak hanya orang dewasa, perusahaan juga menyasar anak-anak, khususnya yang cerdas dan kreatif.

Teknologi yang dimaksud adalah Computer Aided Design atau sering disebut CAD. Teknologi tersebut memungkinkan siapapun, termasuk anak-anak, bisa menggambar hal-hal yang diinginkan dalam 3 dimensi dan mencetaknya.

Piranti lunak CAD yang sudah diluncurkan untuk anak-anak antara lain Tinkercad, MiniMagics, NetFabb, dan SketchUp.

Selain itu, penyedia layanan CAD/CAM asal Guangzhou, China, yakni ZWCAD Software Co., Ltd. atau ZWSOFT, juga melihat peluang untuk memberikan kesempatan anak-anak berkreasi dengan bantuan CAD dan cetak 3 dimensi atau 3D.

"Kami punya program di China yang memberi kesempatan pada anak-anak untuk mendesain sendiri mainan mereka dan mencetaknya," ujar Vice President of ZWSOFT Kingdom Lin saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Ia mengatakan, program ini dilakukan untuk mengembangkan pemikiran kreatif anak. Teknologi yang dinamakan 3DOne Mini bisa digunakan bagi siswa sekolah dasar sampai menengah ke atas.

Piranti 3DOne menjadi alat yang penting bagi siswa untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas dan kemampan praktis.

Selain itu, bagi siswa TK dan sekolah dasar atau bahkan lebih rendah, teknologi ini juga menjadi pemicu pemikiran inovatif bagi anak.

Anak-anak usia 4-8 tahun, khususnya, sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan penalaran, ruang, dan kebutuhan untuk berpikir kreatif.

Piranti tersebut tidak membosankan untuk sekelas desain 3D, namun juga bukan aplikasi permainan murni.

Di dalamnya tertanam modus "teka-teki" dan "mode desain" yang fleksibel. Fungsi 3DOne ini juga membuat desain 3 dimensi seperti bermain puzzle.

Pada fitur tersebut, anak-anak akan digiring untuk menggerakkan jari pada model 3 dimensi yang sesuai ke kotak grafis yang benar. Terdapat waktu penyelesaian yang ditentukan sehingga mendorong anak berpikir cepat.

Fitur paling populer pada piranti ini adalah model grafiti yang langsung menarik grafis ke area gambar. Piranti akan mengonfersi grafis untuk efek 3 dimensi dan mencetaknya menggunakan pencetak 3 dimensi.

Untuk fungsi susun 3DOne Mini, sebagai orang tua, Anda juga dapat memilih bola geometris, kubus, kerucut, dan bangunan-bangunan dasar kepada anak-anak.

Selain ZWSOFT, perusahaan yang juga mengembangkan piranti lunak serupa adalah Autodesk, dengan produknya Tinkercad.

"Cetak 3D dapat digunakan dalam banyak cara. Ini benar-benar tidak terbatas dalam semua mata pelajaran. Jadilah kreatif dan lihat ke mana anak-anak bisa membawa," ujar Sarah O'Rourke dari Autodesk yang dilangsir sculpteo.com.

Ia mengatakan, piranti 3D adalah alat intuitif untuk mempelajari dasar-dasar desain dengan pemodelan solid.

Sarah mengajar di kelas setidaknya sekali seminggu, dari pra-sekolah ke sekolah tinggi dan mereka semua berbeda.

Desain 3D dan pencetakan 3D mampu menarik perhatian mereka karena baru. Ini juga menarik bagi guru dari semua mata pelajaran.

"Saya telah melihat guru matematika menggunakan desain 3D untuk mengajar geometri, guru ilmu sosial menggunakan pencetakan 3D untuk membuat siswa menciptakan Misi California dan seorang guru bahasa Inggris menggunakannya untuk menciptakan karakter sastra," jelas Sarah.

Ia menambahkan, desain dan cetak 3D benar-benar bervariasi tetapi dapat digunakan pada banyak tingkatan.

Sarah juga melihat bagaimana suaminya yang mengajar Sejarah Amerika Serikat, membawa desain 3D dan pencetakan 3D ke dalam kelas nya.

Ia percaya bahwa dengan melibatkan siswa dalam cara-cara baru adalah kunci keberhasilan.

Berfokus pada siswa berkolaborasi, berkomunikasi dan menjadi kreatif dalam cara-cara baru akan membantu mereka memperoleh keterampilan seumur hidup.

"Desain 3D dan pencetakan 3D adalah satu set alat yang bisa digunakan siswa dan guru untuk terus mencari tahu tentang dunia di sekitar mereka. Jadi ya, setiap orang harus mencari cara untuk membawa alat-alat ini ke dalam kelas, kelompok belajar dan rumah," tandas Sarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com