JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2014, krisis air merupakan risiko global ketiga yang menjadi perhatian utama dunia, termasuk lndonesia.
Sebanyak dua pertiga populasi dunia diprediksi akan menghadapi kekurangan air pada 2035 mendatang.
Hal ini mendorong sejumlah perusahaan di sektor saniter atau sanitary wear, berinovasi untuk menciptakan produk dengan pemakaian air yang lebih sedikit.
Misalnya, produk terbaru American Standard Acacia Evolution yang mengusung fitur water saving atau penghematan air.
"Minimum bisa menghemat 10-20 persen. Mulai dari flushing sampai pembilasan dengan faucet," ujar Marketing Director American Standard Indonesia Arifindi Batubara kepada Kompas.com, usai peluncuran produk tersebut, di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis malam (4/8/2016).
Ia mengatakan, sejumlah fitur pada produk tersebut didasarkan dari bagaimana perilaku orang-orang dalam menggunakan perabot toilet.
Sebagai contoh, pada penggunaan keran. Orang-orang biasanya membuka keran sembarangan dan tidak memperhatikan derasnya air yang mengalir, sehingga terbuang sia-sia.
Pada keran terbaru American Standard terdapat teknologi resistensi yang mengontrol volume air. Sehingga, saat pengguna mengangkat tuasnya, air yang keluar tidak langsung keluar dengan deras.
Ada beberapa tingkatan pembukaan tuas yang mengatur jumlah air keluar. "Pengaturan keran yang ada membuat penggunaan air menjadi lebih minimum," tutur Arifindi.
Sementara untuk toiletnya, produk Acacia Evolution hanya menggunakan 3,5 liter untuk setengah penyiraman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.