Pria berkacamata ini berasal dari keluarga yang menggeluti usaha komoditas, hasil bumi, dan perdagangan umum.
Selepas menyelesaikan sarjana manajemen informasi di University of Southern California tahun 2002 dan Master Degree di University of Toronto tahun 2004, Edwin memulai bisnis profesionalnya sebagai distributor ban produksi Taiwan.
Untuk berkembang memaksimalkan kreativitas, dan inovasinya, dia pun mulai melakukan diversifikasi usaha di sektor bisnis lainnya.
Hal ini dia jalani, karena jika hanya fokus pada satu bidang, tidak akan membuat usahanya berkembang seperti yang diharapkan.
Karena itu, sejak 2007, Edwin menggeluti dunia properti. Sejumlah properti telah dikembangkan di Medan, Sumatera Utara, dan Pekanbaru, Riau.
Dalam menjalani bisnis propertinya, dia memiliki prinsip hanya membangun properti sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, sebelum merealisasikan seluruh rencananya, studi kelayakan atau feasibility study dilakukan minimal enam bulan sebelumnya.
"Kita harus observasi dulu, rencanakan dengan matang. Bila layak secara finansial dan bisnis atau feasible serta sesuai kebutuhan pasar baru jalan. Saya risk taker, tapi penuh perhitungan juga," papar Edwin mendeskripsikan pribadinya.
Kendati pada awal operasionalnya hanya membukukan catatan okupansi 35-40 persen, kini selalu di atas 60 persen. Bahkan, saat-saat high season dan peak season, catatan okupansinya bisa mencapai 100 persen.
Padahal, saat Edwin ditawari Gallant Venture Ltd, pemilik konsesi Bintan Resort, kawasan The Grand Lagoi baru berupa tanah tandus yang membentang sejauh mata memandang.
Namun, dia optimistis dengan komitmen Gallant Venture Ltd yang merupakan perusahaan kolaborasi Salim Group dan Sembawang Corp, kawasan Bintan Resort bakal berkembang. Terlebih didukung rencana pembangunan bandara internasional baru.
Kendati demikian, Stareast juga harus mampu menciptakan konsep properti yang tidak sekadar berbeda, melainkan bisa mendatangkan jumlah kunjungan wisatawan dari berbagai kalangan.
"10 Desember 2016 ini kami akan mendatangkan Noah Band untuk beraksi di Bintan Lagoi," cetusnya.
Bermimpi, Implementasi, dan Berbagi