Konsep itu kemudian menjadikan kawasan tersebut kompak dengan pola penggunaan lahan campuran atau mixed use.
Pembangunan yang ada kemudian dilakukan secara vertikal dengan koefisien dasar bangunan (KDB) rendah dan koefisien lantai bangunan (KLB) tinggi.
Konsep tersebut kemudian mampu menciptakan kawasan bagi pejalan kaki dengan ketersediaan ruang publik yang memadai dan integrasi moda transportasi guna menghubungkan antar pusat aktivitas masyarakat.
Konsep kota cerdas juga diklaim Dardak digunakan untuk melakukan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
"Smart city ini juga kami terapkan pada penggunaan teknologi dalam memonitor debit air di Bendungan Jatigede, rencana penerapan free flow jalan tol, analisis traffic kendaraan, pembangunan Sodetan Kali Ciliwung, dan pengelolaan sampah terpadu," tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.