SOLO, KOMPAS.com - Volume kendaraan yang melintasi Tol Solo-Ngawi ruas Solo-Sragen yang difungsikan secara darurat oleh PT Solo Ngawi Jaya menunjukkan tren meningkat.
Menurut Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya, David Wijayatno, sejak dibuka pada Rabu (29/6/2016), jumlah kendaraan yang melintasi ruas sepanjang 25 kilometer tersebut pada per pukul 17.00 WIB Senin (4/7/2016) sebanyak 1.850 unit.
"Angka ini lebih tinggi ketimbang hari Minggu (3/7/2016) pada periode yang sama yang mencapai 1.600 kendaraan," ujar David kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Selasa (5/7/2016).
Ruas Solo-Sragen difungsikan secara temporer sejak H-7 hingga H+7 Lebaran 2016 pada pukul 06.00 WIB-17.00 WIB.
Bagi pemudik yang ingin memanfaatkan ruas Solo-Sragen sebagai jalur alternatif menuju arah timur, bisa masuk melalui Simpang Susun Solo, Jl Adi Sumarmo, Klodran, Colomadu, dan Karanganyar.
Sementara akses keluarnya bisa melalui Simpang Susun Sragen, Jl Sragen-Gemolong, Sidoharjo, dan Sragen.
Untuk arus balik ke arah barat, Thorry memberikan empat akses masuk yang dimulai dari Simpang Susun Sragen, Jl Sragen-Gemolong, Sidoharjo, dan Sragen.
Sedangkan akses keluar bisa melalui Simpang Susun Solo, Jl Adi Sumarmo, Klodran, Colomadu, dan Karanganyar.
Ruas Solo-Sragen merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi dengan total panjang lintasan 90 kilometer. Terbagi atas dua pengerjaan.
Sepanjang 20 kilometer pertama ruas Kartosuro-Karanganyar dibangun pemerintah dengan dana APBN. Saat ini progresnya sudah 85 persen.
Sedangkan untuk 70 kilometer lainnya yang dikerjakan PT Solo Ngawi Jaya baru menunjukkan kemajuan 30 persen.
PT Solo gawi Jaya akan membangun 4 tempat istirahat (TI) Tipe A yang masing-masing dilengkapi SPBU, mushola, tempat parkir dan area makan serta minum.
Saksikan videp perjalanan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, menyusuri tol Pejagan-Sragen: