KOMPAS.com - Tod Williams Billie Tsien Architects (TWBSA) memenangkan kompetisi yang berjalan cukup lama untuk merancang Perpustakaan Kepresidenan Obama.
Menurut pengumuman Obama Foundation, pencarian dalam beberapa tahun untuk arsitek dan desainer ini, telah mendata 140 entri dari seluruh dunia.
"TWBTA berkomitmen dalam mengeksplorasi cara terbaik untuk menciptakan pusat inovasi dengan bertindak menginspirasi masyarakat dan individu untuk mengambil tantangan terbesar kami," kata yayasan tersebut.
Interactive Design Architect (IDEA), merupakan sebuah perusahaan berbasis di Chicago, yang akan menjadi pasangan mereka pada proyek tersebut.
Sebuah tim yang berisi suami-istri tersebut dikenal dengan pendekatan yang ketat untuk desain museum.
Hal ini sejalan dengan Tod Williams dan Billie Tsien yang telah menciptakan ruang kelembagaan luar biasa.
Dalam pernyataannya, kedua arsitek ini mengaku bersyukur telah diberi kepercayaan tersebut.
"Kami percaya bahwa arsitektur datang bersama-sama dengan seni dan penggunaan, serta dapat membawa rasa kasih karunia untuk hidup," kata Williams dan Tsien.
Lebih lanjut, mereka mengatakan, bangunan terbaik adalah tempat-tempat yang berkontribusi lebih dari tugas khusus mereka dengan meninggikan dan memperbaiki dunia.
Arsitek juga mengaku sangat tersentuh oleh misi Yayasan Obama dan peran Pusat dapat berperan dalam memberdayakan misi itu.
"Ini adalah sukacita, suatu kehormatan, dan tanggung jawab untuk menciptakan tempat yang mencerminkan optimisme dan integritas Presiden dan Ibu Negara," sebut arsitek.
Mereka pun berjanji akan bekerja untuk mewujudkan dan memperluas visi Obama. Selain itu, mereka berharap bisa bekerjasama dengan IDEA dan dengan komunitas South Side.
"Kami telah memilih untuk bekerja hanya beberapa proyek pada suatu waktu, untuk memungkinkan keterlibatan pribadi yang intens di semua aspek desain dan konstruksi bangunan. Pekerjaan ini harus mencerminkan optimisme dan cinta. Aspek spiritual dari pekerjaan akan muncul jika pekerjaan dilakukan dengan baik," tutur keduanya.
Williams dan Tsien dikenal baik untuk karya-karya pendidikan dan kelembagaan, termasuk Cranbrook Natatorium di kampus seni kampus Michigan, Barnes Foundation di Philadelphia, dan American Museum of Folk Art di New York City, bangunan berharga Manhattan yang dihancurkan pada tahun 2014 untuk ekspansi MoMA baru.
Ini bukanlah komisi pertama pasangan itu di Chicago. Mereka juga merancang Reva and David Logan Center for the Arts, yaitu pusat seni multidisiplin untuk University of Chicago yang memiliki desain ramping dan integrasi anggun dari beberapa ruang khusus dan fasilitas.
Setelah merundingkan beberapa situs, termasuk di New York dan Hawaii, Yayasan Obama memilih Chicago sebagai tempat dari perpustakaan tahun lalu, khususnya dua bidang taman di Jackson atau Washington Park di kota South Side.
Dalam proses kualifikasi untuk lolos, Kota Chicago melewati menit-menit terakhir yang kontroversial dalam menyumbangngkan taman.
Pengamat arsitektur Paul Goldberger, yang menjabat sebagai penasihat untuk yayasan selama proses seleksi, mengatakan belum ada keputusan yang dibuat di situs akhir.
Setiap finalis menyajikan ide konseptual untuk kedua lokasi yang potensial, tapi proses desain baru benar-benar dimulai sekarang.
Pada bulan Maret, Yayasan Obama mengumumkan daftar tujuh finalis, yaitu Adjaye Associates (London), Diller Scofidio + Renfro (New York), John Ronan Architect (Chicago), Renzo Piano Building Workshop (Genova, Italia), SHoP Architect (New York), Snøhetta (New York) dan Tod Williams Billie Tsien Architects (New York).
Menurut keterangan rahasia, tiga finalis yang diundang untuk melakukan presentasi akhir di Gedung Putih ada TWBTA, SHoP, dan Snøhetta.
Arsitek David Adjaye telah berulang kali disebut sebagai favorit keluarga Obama di seluruh cakupan dari proses seleksi.
Diperkirakan menelan biaya lebih dari 500 juta dollar AS (Rp 6,57 triliun), Perpustakaan Kepresidenan Obama ditargetkan beroperasi tahun 2021.
Bangunan ini akan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya proyek dan inisiatif yang sedang berlangsung, serta menjadi fasilitas digital pertama dengan museum, arsip, dan kantor.
Lokasinya di kota besar telah memicu spekulasi tentang fungsi gedung sebagai dasar untuk pekerjaan pasca-presiden Obama.
Meski demikian, hal tersebut sudah menjadi keputusan Obama untuk tetap berada di Washington, DC setelah meninggalkan Gedung Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.