Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Brexit", Properti London Bakal Jatuh

Kompas.com - 28/06/2016, 14:25 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Meledaknya properti Inggris diprediksi berakhir setelah pemungutan suara Brexit.

Beberapa pengamat memproyeksikan penurunan besar dalam penjualan dan valuasi pada bulan depan di tengah ketidakpastian keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Prospek jangka pendek untuk pasar perumahan Inggris sekarang terlihat sangat tidak pasti," kata Direktur Hometrack, Richard Donnell.

Ia menjelaskan, dampak langsung Brexit adalah kemungkinan jatuhnya omset perumahan dan perlambatan dalam pertumbuhan harga rumah.

Pasalnya, pembeli memilih menunggu dan melihat dampak jangka pendek pada pasar keuangan dan ekonomi dalam skala besar.

Sejarah menunjukkan, guncangan eksternal dapat mengurangi volume penjualan sebanyak 5 persen menjadi 10 persen secara nasional.

"Volume penjualan sudah turun 20 persen di London selama setahun terakhir," tambah Donnell.

Meski demikian, perwakilan Bank of England, Mark Carney segera berbicara setelah pengunduran diri Perdana Menteri untuk meyakinkan pasar keuangan, termasuk yang diinvestasikan atau yang sedang mencari untuk berinvestasi di pasar properti.

"Kami tidak akan ragu-ragu untuk mengambil langkah-langkah tambahan yang diperlukan," jelas Carney.

Langkah-langkah ini dapat mencakup pemotongan suku bunga yang dapat mengurangi pembayaran bulanan hipotek pemilik rumah. Langkah yang sama berulang kali diambil selama krisis keuangan tahun 2008.

Kepala ekonom di Knight Frank, James Roberts, mengatakan dalam risiko yang timbul setelah Brexit, Bank of England diharapkan bisa merespon cepat.

"Penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin adalah kemungkinan kuat pada pertemuan Komite Kebijakan Moneter di Juli mendatang, atau mungkin lebih awal jika diperlukan," tutur Roberts.

Ia menambahkan, bahwa ia mungkin dapat melihat pelonggaran kuantitatif kembali, jika ada tanda-tanda investasi memburuk.

Kekuatan yang mendasari ekonomi Inggris tetap di tempat, dan properti akhirnya adalah sebuah investasi yang terbaik bagi mereka yang mengejar tujuan jangka panjang.

Pada akhirnya, sektor ini akan turun sampai seberapa yakin pembeli di bulan depan.

Sementara itu, Kepala Eksekutif SPF Private Clients, Mark Harris, mengatakan, ketidakpastian akan memengaruhi keyakinan dan orang akan menunda membuat keputusan.

"Mereka yang berpikir tentang membeli properti sekarang dapat memutuskan untuk meninggalkan keputusannya sampai tahun depan, dengan harapan bahwa harga properti akan jatuh saat itu," jelas Harris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau