MOJOKERTO, KOMPAS.com - Lonjakan harga tanah ketika ada rencana pengembangan infrastruktur seolah menjadi fatsoen bisnis atau rumus yang wajib dipahami para pemilik lahan.
Harga lahan akan semakin meroket ketika para spekulan juga ikut bermain menentukan patokan terendah dan angka maksimal.
Hal ini diakui Kepala Divisi Pelaksanaan Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Samsul Chair saat ditemui Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, di area pekerjaan Tol Kertosono-Mojokerto ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara, Senin (27/6/2016).
Menurut Samsul, harga lahan di sekitar wilayah pengembangan ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara ini sudah naik bahkan saat masih dalam wacana dan perencanaan.
"Saat itu saja sudah naik satu kali lipat alias seratus persen. Saat realisasi pembangunan, naiknya gila-gilaan bisa sampai dua hingga tiga kali lipat," ungkap Samsul.
Saat ini, harga lahan berada pada kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi.
Proyek Manajer Tol Semarang-Solo Seksi Bawen-Salatiga Inriyono Darmawan mengungkapkan hal serupa.
Warga di sekitar area pengembangan tol, kata Indriyono, mendadak jadi jutawan "kagetan". Mereka menjual lahan dengan harga seratus hingga duaratus persen di atas harga sebelum ada pembangunan jalan tol.
Sementara di sekitar pengembangan Tol Solo-Ngawi ruas Solo-Sragen, spekulan ikut bermain menentukan angka atau harga jual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.