Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjaman China Segera Cair untuk Tol Manado-Bitung dan Cisumdawu

Kompas.com - 08/06/2016, 16:16 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) menggunakan skema pembiayaan pinjaman dari China. Masing-masing tol ini memiliki panjang 39 kilometer dan 61,6 kilometer.

"Saya sudah ketemu Bu Ayu dari Kementerian Keuangan, katanya dalam 2 minggu ini tanda-tangan (pencairan). Nanti revisi DIPA secara paralel berjalan," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Total biaya konstruksi dan pembebasan lahan Tol Cisumdawu adalah Rp 14 triliun. Dana ini merupakan gabungan antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pinjaman dari China.

Rinciannya, sebanyak 65 persen pinjaman dan 35 persen sisanya APBN. Tol Cisumdawu terbagi menjadi dua seksi yaitu seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer dan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,365 kilometer.

Sementara itu, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung terdiri dari dua seksi dengan total panjang 39,9 kilometer.

Seksi I dibagi beberapa segmen, yakni pekerjaan fisik segmen 2 sepanjang 7 kilometer dibiayai melalui pinjaman dari China dan 7,9 kilometer dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Seksi I sepanjang 14,9 kilometer merupakan dukungan pemerintah dan seksi II sepanjang 25 kilometer akan menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Sebelumnya, pinjaman China yang akan digunakan untuk pendanaan dua ruas tol sempat mengalami keterlambatan pencairan. Pasalnya, komitmen pinjaman untuk tol tersebut telah diberikan sejak tahun lalu.  

Selain Cisumdawu dan Manado-Bitung, pemerintah juga mengandalkan pinjaman Bank Exim China untuk Jalan Tol Solo-Kertosono dan Balikpapan-Samarinda.

"Dua lagi sudah tandatangan, tapi masih uang muka. Ini tetap dikejar," tuntas Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com