JAKARTA, KOMPAS.com - Masa-masa setelah krisis finansial global tahun 2008 adalah tinggal landas buat industri properti Tanah Air.
Hal ini terlihat dari aktifitas agresif para pengembang dalam melansir proyek-proyek anyar berskala raksasa.
Disebut raksasa tak hanya dalam dimensi lahan dan bangunan, melainkan juga keragaman fungsi, kelengkapan fasilitas, serta nilai investasi yang bernilai triliunan rupiah.
Selain itu, proyek-proyek properti ini juga memengaruhi dan menjadi barometer sektor properti Indonesia.
Podomoro City contohnya. Terdapat apartemen pertama yang dibangun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yakni Mediterania Garden Residence (MGR) yang kemudian diikuti proyek-proyek sejenis lainnya.
Berikutnya adalah Ciputra World Jakarta yang mampu membawa brand mewah nan klasik Raffles Hotel.
Kehadiran fasilitas akomodasi ini pun memengaruhi bisnis perhotelan ibu kota hingga kemudian lahir nama-nama besar dan beken lainnya.
Leads Property Indonesia mencatat 8 proyek terbesar satu dekade terakhir sejak 2008 yang sukses terbangun dan terserap pasar.
Berikut ke-8 megaproyek tersebut:
1. Podomoro City seluas 21 hektar yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Di dalamnya mencakup perkantoran, mal, ruko, small office home office (SOHO), kondominium, dan hotel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.