BEKASI, KOMPAS.com - Serupa dengan Jakarta, pusat belanja bagi warga Bekasi sekarang bukan sekadar tempat berbelanja, melainkan wahana untuk bersosialisasi, hiburan, pertemuan, kencan, relaksasi, atau bahkan untuk menunaikan janji.
Kompas.com bertemu dan melakukan wawancara dengan salah satu pengembang yang membangun properti perumahan pun di salah satu mal Bekasi.
Pendek kata, pusat belanja di kawasan ini sudah merupakan bagian dari kebutuhan urban yang menunjang kehidupan sehari-hari.
Betapa tidak, semua tersedia di mal. Mau makan, minum, nonton, hobi, olahraga, tinggal berkunjung saja ke pusat belanja.
"Jangan heran kalau di Bekasi, orang betah berlama-lama di mal," tutur Presiden Komisaris PT Metropolitan Land Tbk (Metland) Nanda Widya usai pembukaan Metropolitan Mall Cileungsi dua pekan lalu.
Hal itu diperkuat pernyataan Direktur Ritel Savills Indonesia, Rosaline Lie. Menurut dia, masyarakat saat ini datang ke mal tak cuma belanja baju atau aksesori. Juga aktivitas harian lainnya yang bersifat rutin.
"Potong rambut saja sekarang bisa dilakukan di mal. Meeting keperluan kantor juga bisa dilakukan di mal. Karena itu, tenant-tenant yang mendominasi pusat belanja nantinya yang terkait gaya hidup seperti F n B," tandas Rosaline, Rabu (11/5/2016).
Karena, tambah dia, dengan menikmati suasana di mal, lengkap dengan makanan dan minuman enak serta kenyamanan, ada perasaan berbeda dibanding melakukannya di rumah.
Metland sendiri berencana menambah gerai-gerai makanan dan minuman atau hiburan dan gaya hidupnya dengan porsi lebih besar menjadi 40 persen berbanding 60 persen di Metropolitan Mall Bekasi dan kelak di Metland Millenial City Cibitung.
Karena, menurut Nanda, pusat belanja sudah menjadi kebutuhan utama atau third place setelah rumah dan kantor.
"Mal menawarkan kenyamanan, ruangan ber-AC, makanan dan minuman enak, bisa pijat juga. Semua bisa dilakukan di mal. Dan Bekasi punya potensi menjadikan mal-mal lebih ramai," tuntas Nanda.
Sejuta potensi
Tak keliru jika CEO Farpoint Group, Jusup Halimi, menyebut Bekasi punya banyak potensi dengan ceruk pasar sangat luas.
Jumlah populasi per 2014 lalu saja nyaris 5,5 juta jiwa. Rinciannya 2,663 juta penduduk Kota Bekasi, dan 2,829 juta penduduk Kabupaten Bekasi.