JAKARTA, KOMPAS.com - Keseriusan PT Indonesia International Expo (IIE) untuk menjadikan Indonesia Convention Exhibition (ICE) menjadi gedung pameran nomor satu di Indonesia semakin jelas.
Hal ini terlihat dari upayanya untuk terus menambah okupansi mereka. "Kita targetkan okupansi bisa lebih tinggi dari JCC dan JIEXPO karena luasan fungsi ICE ini lebih besar," kata Presiden Direktur Mahayana Convex Indonesia, Hyang I Mihardja, kepada Kompas.com, pekan lalu.
Menurut Hyang, luasan fungsi ICE mencapai 6,6 hektar, sedangkan di JCC kurang lebih 2,5 sampai 2,8 hektar dan JIExpo mencapai 4 hektar.
Saat ini, okupansi di JCC dan JIEXPO berada di kisaran 80 persen, sedangkan ICE hingga kini baru 30 sampai 40 persen.
Itu artinya, okupansi di JCC dan JIEXPO sudah padat sepanjang tahun dan tidak mungkin bisa bertambah hingga 100 persen.
"Kalau 100 persen saya rasa yang namanya gedung pameran nggak ada yang bisa, karea ada masa-masa pembangunan dan breakdown serta ditambah dengan industri pameran yang merupakan industri terjadwal," jelas Hyang.
Rencana ke depannya, PT IIE akan mengembangkan ICE menjadi gedung konferensi atau kongres internasional berlangsung.
Namun, sebelum itu mereka akan membangun sebuah hotel bintang lima guna mendukung misi tersebut.
"IIE bakal buat hotel bintang lima yang bisa menerima tamu asing. Daripada harus kirim ke hotel di Jakarta Selatan, lebih baik dibuat hotel bintang lima di sekitar ICE," ungkap Hyang.
Menurut Hyang, hotel yang sudah beroperasi di sekitar ICE adalah hotel bintang empat seperti Premier Santika.
Oleh karena itu, IIE harus membangun hotel bintang lima yang menjadi standar tempat menginap perwakilan negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.