Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Soal Kebun di Gedung Putih

Kompas.com - 01/05/2016, 23:43 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, tumbuhan apa yang ditanam sehingga menciptakan kebun-kebun indah di kebun istana kepresidenan Amerika Serikat.

Berikut ini, ada beberapa fakta tentang kebun Gedung Putih yang berada di bawah pemerintahan sejumlah mantan presiden dan presiden di masa sekarang.

1. Di Mount Vernon, rumah Virginia milik George Washington, ditanami begitu banyak mawar yang butuh 12 hari setiap bulan Juni untuk memilih kelopak. Pemilihan ini, oleh istri Washington, Martha, disuling menjadi air mawar.

2. Di samping reputasinya sebagai pakar hortikultura, Thomas Jefferson justru mengurangi kebun istana kepresidenan. Tindakannya ini dilakukan untuk memperkuat ide-idenya tentang pemerintahan kecil.

Jefferson memotong lebih dari 28,3 hektar yang merupakan bagian dari istana presiden dan menunjuk lahan ini sebagai area publik yang lebih demokratis.

3. Dolly Madison cenderung tidak terlalu menyukai tanaman seperti presiden lainnya. Pada masa itu, berkebun dianggap sebagai hobi untuk pria. Namun, Madison mungkin telah menemukan mahkota bunga.

"Saya akan membuka diri dari penawaran Anda untuk memilihkan saya Headdress (bulu atau tanaman sebagai mahkota, seperti yang biasa dipakai suku Indian) yang menarik," tulis Madison kepada temannya, Phoebe Pemberton Morris, yang tinggal di Philadelphia.

"Headdress ini harus memiliki ukuran besar-saya lampirkan 20 dollar AS, Sayang, dan Anda akan menambah Bonit atau Turbin, serta beberapa bunga buatan atau buah untuk Kepala Headdress."

4. James Madison, di sisi lain, menanam kebun sayur presiden yang pertama kali didokumentasikan. Pada saat itu, presiden membayar biaya untuk sajian makan para tamu.

Untuk membuat kebun ini, Madison membut daftar benih yang harus dibeli yaitu beberapa jenis kubis dan lobak, wortel, bit, lobak, brokoli, dan benih lainnya.

5. John Quincy Adams memiliki ketertarikan tersendiri pada pohon. Di Baltimore, dia mengambil biji dari pohon oak putih di medan pertempuran di North Point, memperjuangkannya setelah Gedung Putih dibakar, dan membawa biji ini kembali ke pabrik di pembibitannya.

Adams juga mengumpulkan chestnut dan Samaras Elm, menanamnya, dan memantau pertumbuhan mereka.

6. John Watt, kepala tukang kebun selama pemerintahan Abraham Lincoln, dan Mary Lincoln terjerat dalam penipuan terkait taman.

Untuk mendukung kebiasaan belanja mahal Mary, Watt sering menambahkan tagihan tersebut sehingga memberinya uang belanja ekstra.

7. Selama pemerintahan Clinton, serangkaian patung dipasang di Jacqueline Kennedy Garden sebagai penghormatan kepada Bill dan Hillary untuk kencan pertama mereka.

Saat itu, keduanya berjalan melalui pameran Henry Moore di sebuah halaman dengan patung. Delapan pekerjaan oleh pemahat Amerika yang seluruhnya diambil dari museum, harus dibersihkan oleh Secret Service.

Pahatan ini juga perlu dibuatkan penahan angin kencang sehingga tidak terganggu oleh helikopter saat mendarat di dekatnya.

8. Di bawah Presiden Woodrow Wilson, selama Perang Dunia I, 20 domba Hampshire menjaga rumput halaman Gedung Putih tidak meninggi. Pasalnya, di saat yang sama, banyak tenaga kerja bangsa itu pergi berperang.

Sebanyak 98 pon atau 44,4 kilogram wol, sebuah komoditas dengan permintaan tinggi, dipanen dari domba-domba tersebut. Hasilnya kemudian dilelang dan diberikan kepada Palang Merah Amerika.

9. Selama pemerintahan Obama, tukang kayu Gedung Putih, Charlie Brandt menciptakan sarang lebah pertama di istana kepresidenan.

Koloni lebah ini mampu memproduksi 140 pon (63,5 kilogram) madu di tahun pertama mereka.

10. Irvin Williams, kepala tukang kebun selama pemerintahan Bush pertama, menciptakan cara-cara kreatif untuk menjaga hama memasuki kebun.

Saat itu, pupuk dicampur dengan saus panas Louisiana untuk menghalau tikus, dan sekeranjang dari kacang Georgia yang diikat ke batang pohon untuk mengalihkan perhatian tupai dari umbi tulip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com