Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Cikarang Hanya Raup Rp 546 Miliar di Kuartal Pertama

Kompas.com - 30/04/2016, 18:49 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama 2016 yang berakhir 31 Maret 2016. Perlemahan pasar properti masih terlihat dari pendapatan perusahaan.

"Kami belum terhindar dari perlemahan pasar properti yang tercermin pada hasil kuartal pertama ini," ujar Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Toto Bartolomeus, Sabtu (30/4/2016).

Toto mengatakan, meskipun Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut, di tengah penguatan nilai mata uang rupiah, konsumen lebih suka menunggu sebelum memutuskan untuk membeli properti. Hal itu terlihat dari hasil keuangan perusahaan yang meraih pendapatan sebesar Rp546 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 553 miliar.

Untuk laba bersih kuartal pertama ini LPCK meraup sebesar Rp223 miliar. Adapun total aset  perusahaan tumbuh 1 persen menjadi Rp5,54 triliun dari Rp5,47 triliun pada 2015 lalu.

Sementara itu, laba bruto LPCK untuk kuartal pertama ini menurun sebesar 16 persen yoy menjadi Rp280 miliar dari Rp333 miliar pada 2015. Hal tersebut, menurut Toto, dikarenakan penjualan lahan industri kerjasama operasi (KSO) di Delta Silicon 8 dengan profit marjin yang lebih tipis.

EBITDA juga menurun sebesar 20 persen yoy menjadi Rp242 miliar, sedangkan laba bersih menurun 19 persen menjadi Rp223 miliar dari Rp275 miliar untuk periode sama tahun lalu.

Sementara dari sektor hunian dan apartemen, pendapatan tumbuh 7 persen menjadi Rp194 miliar dari Rp181 miliar dibandingkan periode sama lalu. Capaian tersebut menyumbang 35 persen dari total pendapatan LPCK.

"Pendapatan dari divisi industri sebesar Rp176 miliar dan menyumbang 32 persen total pendapatan perusahaan," papar Toto.

Adapun pendapatan dari pengelolaan kota naik 12 persen menjadi Rp50 miliar dari Rp 45 miliar pada periode sama tahun lalu. Perolehan tersebut memberikan kontribusi sebesar 9 persen terhadap total pendapatan LPCK.

"Untuk pendapatan recurring naik 9 persen yoy menjadi Rp62 miliar. Ini menambah kontribusi sebesar 11 persen dari total pendapatan perseroan di kuartal pertama," ujar Toto.

Toto mengatakan, tahun ini strategi LPCK mencakup produk rumah tinggal dengan segmen menengah dan menengah atas yang akan diluncurkan pada semester kedua nanti. Pihaknya tetap akan berupaya fokus mengembangkan kawasan terintegrasi Orange County seluas 322 hektar. Nilai investasi mega proyek tersebut mencapai Rp 250 triliun.

"Ini sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan perusahaan," ujarnya.

Saat ini LPCK terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 5,22 triliun atau setara 412 juta dollar AS 22 April 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com