Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Menghemat Biaya Sewa, Pria Ini Tinggal di Kapsul Tidur

Kompas.com - 29/03/2016, 20:51 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber ABCNews

KOMPAS.com - Berbagai cara digunakan untuk mengatasi pengeluaran biaya hidup di kota mahal seperti San Francisco, Amerika Serikat (AS).

Salah satunya adalah dengan membangun sebuah ruangan berbentuk kapsul atau kotak yang lebih kecil dibanding ukuran rata-rata.

Orang itu adalah Peter Berkowitz yang mengaku bisa hemat ratusan dollar AS sebulan dengan tidur di sebuah ruang yang ia bangun di apartemen tiga kamar miliknya dan teman-temannya.

"Mereka sangat sabar dan saya sangat berterima kasih memiliki teman satu apartemen yang bijaksana, dewasa, dan sangat baik. Saya kira reaksi umum orang-orang ketika tahu adalah mengira saya pria aneh yang tinggal di dalam kotak," kata Peter.

Peter mengatakan, meski tinggal di tempat yang lebih kecil, dirinya tidak merasa kesulitan dan justru merasa normal, nyaman, dan memiliki rancangan yang sesuai keinginan.

Ide membangun ruang kapsul ini muncul karena Peter ingin menghemat pengeluaran untuk sewa dan memuaskan keinginannya untuk tidur dalam suasana sunyi dan kedap suara.

"Saya tahu tentang hotel kapsul Jepang dan merasa percaya membangun sesuatu yang masih memiliki ruang privat bagi saya. Saya juga berpikir untuk bisa tidur dengan suasana benar-benar tenang," tambahnya.

Di dalam kapsul, Peter memasukkan tempat tidur ukuran ganda dengan papan duduk, meja yang dapat dilipat ke dinding, tempat menyimpan pakaian, lampu LED untuk membaca ketika malam hari.

Bila dibandingkan dengan ruang kapsul miliknya, Peter mengatakan ia harus membayar 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 13,4 juta untuk memiliki kamar tidur sendiri di apartemen di Oakland, California.

Sekarang ia hanya membayar 400 dollar AS atau Rp 5,3 juta untuk tinggal di kapsul berukuran 8x3,5x4,5.

Jumlah itu tidak termasuk biaya 1.300 dollar AS atau senilai Rp 17,2 juta yang ia habiskan untuk membangun kapsul tersebut.

Di dalam kapsul tersebut, Peter memasukkan tempat tidur ukuran ganda dengan papan duduk, meja yang dapat dilipat ke dinding, tempat menyimpan pakaian, lampu LED untuk membaca ketika malam hari.

Peter juga berencana melapisi bagian luar kapsulnya dengan gabus untuk meningkatkan kualitas kedap suara dan membangun rak buku di luarnya.

"Ini memang kecil tapi saya mencoba mendesain ruangan ini senyaman mungkin untuk saya," kata Peter.

Seperti tiga temannya, Peter juga memiliki akses yang sama untuk pergi ke ruang televisi, dapur, dan kamar mandi.

"Saya merupakan penghuni apartemen ini. Saya hanya ingin memiliki kamar tidur yang berbeda tetapi dengan hak yang sama," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau