Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren... Semua Karyawan Kantor Ini Punya "Asisten Pribadi"!

Kompas.com - 18/03/2016, 08:07 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
Piip... piip... piip... Jam weker elektrik berbunyi membangunkan Anda dari mimpi semalam. Sekarang pukul 7 pagi, waktunya bersiap kerja. Selagi Anda sibuk membersihkan diri dan menyiapkan bekal, semua agenda harian diunggah ke sistem kantor lewat aplikasi di telepon pintar.

Aplikasi khusus pegawai tersebut berperan laiknya asisten pribadi yang terhubung dengan sistem di kantor. Setibanya di gedung kantor, perangkat ini akan mengenali nomor pelat mobil Anda, membuka gerbang, dan menunjukkan tempat parkir kosong.

Peranti sama menyiapkan tempat kerja berdasarkan jadwal dan selera karena Anda memang dibebaskan memilih ruang kerja di kantor. Jika ada meeting bersama kolega, misalnya, ruang rapat segera disediakan.

Menjelang siang, saat Anda butuh tempat terbuka untuk mencari ide mengerjakan proyek penting, kursi di atrium telah dipesan. Bahkan, di manapun ruang kerja Anda, "asisten" ini akan menyesuaikan cahaya lampu dan suhunya. Semua kebiasaan Anda sudah terekam di aplikasi ini secara otomatis.

The Edge

Pengalaman di atas akan jadi keseharian Anda jika bekerja di gedung The Edge, Amsterdam, Belanda. Bangunan "pintar" seluas 40.000 meter persegi ini berkonsep hot desking yang menyediakan 1.000 meja untuk dipakai bergantian oleh 2.500 penghuninya.

Pemakaian kursi pun diatur lewat satu aplikasi yang sama. Dengan begitu, para karyawan tak perlu juga berebut kursi.

"Seperempat bagian gedung ini tidak menyediakan ruang kerja, tetapi tempat untuk (karyawan) saling bertemu," ujar arsitek The Edge, Ron Bakker, seperti dikutip Bloomberg.com, Rabu (23/9/2015).

WWW.BLOOMBERG.COM Atrium dalam gedung The Edge didesain mampu menghasilkan lingkaran ventilasi secara alami. Suhu hangat dan sedikit hembusan angin menciptakan kesan outdoor bagi penghuni di dalamnya.

Di gedung itu juga ada ruang bermain dan tempat "ngopi", lengkap dengan mesin espresso. Uniknya, alat pembuat kopi tersebut bisa meracik kopi sesuai selera masing-masing karyawan secara otomatis.

Tak hanya itu. Layar proyektor untuk presentasi tersedia di hampir semua sudut ruangan, siap disinkronisasikan dengan smartphone atau komputer tanpa butuh kabel (wireless).

"Kami melihat bahwa kantor bukan cuma tempat bekerja, melainkan lebih kepada (tempat untuk) membangun komunitas kerja dan tempat yang mampu membuat karyawan betah, tempat di mana ide-ide tumbuh subur dan masa depan direncanakan," ujar Bakker.

WWW.BLOOMBERG.COM Beberapa ruangan di The Edge hanya menyediakan sofa-sofa santai tanpa meja, cocok untuk melakukan panggilan telepon.

Nah, karena karyawan tidak memiliki meja kerja khusus, barang-barang pribadi disimpan dalam loker. Mereka bisa mencari loker berlampu hijau dan menempelkan tanda pengenal untuk membukanya.

Tapi, loker tidak otomatis jadi hak milik perorangan. Lain hari, bisa jadi orang lain sudah menempati loker tersebut.

Filosofinya, The Edge ingin penghuni gedung tidak terikat dengan kebiasaan atau lokasi kerja yang itu-itu saja. Hal ini penting untuk menghindari pola pikir terlalu kaku. Sebaliknya, para pekerja wajib berpikir terbuka dan kreatif.

Ramah lingkungan

Sudah "pintar", The Edge didukung teknologi ramah lingkungan pula. Bahkan, Building Research Establishment Environmental Assessment Methodology (BREEAM) menobatkan The Edge sebagai salah satu gedung paling "hijau" di dunia dengan nilai 98,4 persen dalam skala 100.

Energi untuk The Edge bersumber dari cahaya matahari yang ditangkap panel-panel surya di atap gedung. Tenaga listrik yang dihasilkan panel sudah melampaui pemakaian harian The Edge sehingga bisa disimpan sebagai cadangan dan sekarang pasokannya cukup besar.

WWW.BLOOMBERG.COM The Edge memanfaatkan energi sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan daya sehari-hari.

Panel-panel surya tersebut tak hanya menyerap energi tetapi juga ditempeli sensor gerak, cahaya, temperatur, kelembapan, dan inframerah. Lewat sensor-sensor ini, The Edge bisa mengumpulkan jutaan data terkait pemakaian energi dan laku para karyawan per hari.

Menggunakan aplikasi SmartStruxure dari Schneider Electric, data dari panel surya tersebut dianalisis untuk membuat kebijakan penghematan energi. Contohnya, pada hari tertentu ketika jumlah karyawan di The Edge tak terlalu banyak, beberapa bagian gedung bisa ditutup untuk memangkas biaya pemakaian listrik, pengaturan suhu ruangan, dan kebersihan.

Tantangan

Tak hanya The Edge, gedung ramah lingkungan yang mampu memanfaatkan energi terbarukan mulai menjamur pula di dunia. Pelaku bisnis semakin menyadari pentingnya menjaga kelestarian Bumi agar usaha bisa berjalan seiring sejalan dengan alam.

Di Manchester, Inggris, misalnya, ada One Angel Square. Gedung perkantoran setinggi 72,5 meter ini memanfaatkan biodisel dari minyak tanaman kanola untuk menghasilkan listrik dan memanaskan ruangan.

Di Norwegia, tepatnya di Sandvika, ada Powerhouse Kjorbo. Material bangunan—kaca serta tembok berbahan plastik dan kayu—didapat dari bahan-bahan hasil daur ulang. Listrik gedung ini juga dari panel surya di atap gedung, dengan kapasitas dua kali kebutuhan harian.

Daftar gedung hijau di negara lain masih panjang, mulai dari One Embankment Place di London, Inggris, sampai The Bullitt Center di Washington, Amerika Serikat. Adapun di Indonesia, sayangnya, memang belum ada bangunan yang menerapkan teknologi hijau selengkap gedung-gedung di atas.

Namun demikian, di Indonesia juga mulai ada gedung-gedung perkantoran yang mengimplementasikan program hemat energi dan air. Di gedung-gedung itu terpasang keran bersensor tangan supaya pemakaian air sesuai dengan kebutuhan.

Berani membangun gedung hijau yang sesungguhnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com