KOMPAS.com - Seorang pria benar-benar berpikir di luar kebiasaan dengan membuat sebuah rumah dari kontainer yang tidak terpakai. Bukan hanya satu kontainer, tapi tiga kontainer digunakan sekaligus untuk menciptakan hunian.
Pria bernama Joseph Dupuis yang juga seorang peneliti energi terbarukan itu membuat rumah kontainer dengan alasan ingin kabur dari rutinitas kota dan hidup lebih sederhana.
Joseph membangun rumah unik dari tiga kontainer bekas di sebuah hutan yang berjarak 55 kilometer dari Ottawa, Kanada.
"Aku ingin menolong banyak orang supaya bisa keluar dari jeratan bank-bank besar dan hidup lebih mandiri," kata Joseph kepada Huffington Post.
Lebih lanjut Joseph mengatakan ia melihat temannya membeli rumah seharga 400.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 5,2 miliar kemudian berhutang selama 35 tahun.
Menurut Joseph itu merupakan sebuah kemunduran dan orang tidak membutuhkan rumah mahal dalam kehidupannya.
Joseph membeli masing-masing kontainer seharga 3.576 dollar AS atau senilai Rp 46,5 juta kemudian merelokasinya ke peternakan keluarga miliknya.
Begitu membuka pintu tebal berbahan metal pada kontainer, orang langsung dihadapkan pada sebuah ruangan dengan beberapa jendela dan banyak cahaya alami bersamaan dengan sebuah perapian dan dapur yang lengkap.
Joseph sama sekali tidak menempatkan interior di dalam rumahnya dan bahkan ia tidak membuat kamar mandi, shower, dan fasilitas mewah lainnya. Untuk keperluan mandi dan bersih-bersih diri, Joseph menempatkan sebuah kakus di luar rumah kontainernya.
Rumah Joseph dipenuhi dengan panel surya pada bagian atasnya sehingga tagihan paling mahal yang diderita adalah tagihan untuk ponselnya.
Panel surya itu kemudian memberikan energi cukup untuk menggerakkan workshop yang dibuat dari dua tambahan kontainer.
Air untuk keperluan rumah Joseph berasal dari suplai lingkungan sekitar yang mengalir ke rumah dari ruang penahan air.
Joseph juga menambahkan sistem pemanas bawah lantai yang membuat ruangan dalam rumah tetap terjaga sekitar 14 derajat celcius untuk bertahan pada musim dingin Kanada.
Joseph juga berencana menambah empat kontainer lagi sebagai lantai kedua dengan langit-langit kaca yang dirancang untuk mengamati bintang.
"Ini seperti ekperimen sains besar jadi saya turut mengamati dan memodifikasinya," sambungnya.
Rumah kontainer ini dirancang untuk bisa dipindahkan dan dibongkar pasang dengan keterbatasan waktu serta sumber daya yang terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.