Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Pendukung KEK Bitung Terganjal Pembebasan Lahan

Kompas.com - 25/02/2016, 21:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sebagai infrastruktur vital sekaligus pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara, masih terganjal pembebasan lahan.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hermanto Dardak, mengungkapkan hal tersebut dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (25/2/2016).

Meski tergolong masalah klasik, Dardak berharap pihak-pihak terkait dapat saling bersinergi dalam membantu mengatasi tantangan itu.

“Hal ini demi percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya KEK Bitung,” ujar Dardak.

Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer nantinya akan digunakan sebagai penunjang KEK Bitung dan meningkatkan produktivitas logistik perikanan melalui Pelabuhan Bitung. Maka dari itu dibutuhkan sistem infrastruktur yang kuat untuk merealisasikannya.

Konektivitas antar-wilayah menjadi kunci untuk bisa membuat sistem infrastruktur yang kuat.

“Konektivitas adalah kata kunci yang harus dilakukan agar komoditi yang berlimpah dapat bermanfaat. Jika didukung dengan konektivitas infrastruktur yang kuat, maka hasil dari sektor perikanan dapat menyebar ke wilayah barat dan tengah Indonesia,” tutur Dardak.

Untuk diketahui, Pelabuhan Bitung telah ditetapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2015 dalam RPJMN 2015-2019 diyakini akan menjadi tulang punggung KEK Bitung.

Selain sebagai tulang punggung, Pelabuhan Bitung juga dapat menjadi pintu gerbang utama di wilayah timur Indonesia di masa depan.

Bukan hanya jalan tol, infrastruktur lainnya juga saat ini tengah dibangun oleh Kementerian PUPR.

"Dukungan lain yang kami lakukan adalah berupa dukungan air baku dengan membangun Waduk Kuwil di Minahasa Utara dan pengendalian banjir di Kota Manado," kata Dardak. 

Bitung sendiri, menurut Menko Perekonomian, Darmin Nasution direncanakan menjadi sentra perniagaan Asia-Pasifik dan akan menjadi simpul kegiatan ekspor di Sulawesi Utara sekaligus menjadi pelabuhan singgah untuk komoditi di wilayah timur Indonesia.

Selain komoditi lokal, sektor pariwisata berupa obyek wisata di Bunaken bisa ditingkatkan karena sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

"Daya tarik Bunaken dengan keindahan dasar laut dan alam sekitarnya ini, sudah menjadi tujuan wisata internasional untuk mendukung perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Utara," ungkap Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com