Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2016, 20:00 WIB
|
EditorHilda B Alexander

KOMPAS.com - Mulai saat ini China secara resmi tak akan lagi memiliki arsitektur bangunan yang berbentuk aneh. Hal itu ditegaskan oleh Dewan Negara China pada Minggu (21/2/2016) yang menyatakan pedoman baru pada perencanaan kota dengan melarang pembangunan gedung-gedung aneh yang tidak memiliki karakter atau warisan budaya.

Sebaliknya, panduan tersebut mengharuskan para arsitek China membuat gedung yang ekonomis, ramah lingkungan, namun tetap indah dipandang mata.

Kebangkitan ekonomi China selama lebih dari beberapa dekade melahirkan banyaknya konstruksi bangunan yang unik. Hal itu lantas membuat China tak ubahnya sebagai arena bermain para arsitek.

Beijing merupakan salah satu rumah dari banyaknya gedung-gedung ikonik berada. Contohnya, markas besar CCTV yang dibangun oleh Metropolitan Architecture dan dirancang oleh arsitek Belanda, Rem Koolhas.

Bangunan itu kini mendapat julukan "celana besar" oleh penduduk setempat karena bentuknya yang menyerupai celana panjang.

Gedung lainnya yang sedap dipandang mata adalah pusat pameran dalam bentuk pot teh, kemudian ada pula sebuah kantor perusahaan berbentuk Starship Enterprise, sebuah pesawat ruang angkasa legendaris dari film Star Trek.

Dokumen rilisan Dewan Negara China menyebutkan, arsitektur aneh yang tidak ekonomis, tidak fungsional, tidak estetis, dan tidak ramah lingkungan akan dilarang meskipun tidak ada detail kriteria tertentu akan hal tersebut.

"Aku tidak terkejut dengan berita ini, segala panduan itu mengarahkan ke arah yang lebih positif karena sebagian gedung di China dibangun untuk menonjolkan arsitekturnya yang unik semata tanpa memikirkan fungsi utamanya," kata arsitek sekaligus pendiri firma arsitektur Crossboundaries, Hao Dong.

Pedoman yang dibuat Dewan Negara China juga membahas soal teknik konstruksi yang mengharuskan pembangunan menggunakan lebih sedikit sumber daya, seperti dorongan untuk menggunakan materiak prefabrikasi.

Material ini diperkirakan akan menjadi tren dan banyak digunakan dalam 30 persen bangunan baru dalam satu dekade ke depan.

Salah pendiri People Architecture di Beijing, James Shen mengatakan struktur prefabrikasi bisa membantu negara memastikan kualitas dan biaya perumahan yang lebih rendah.

"Kami terus-menerus mendengar tentang meningkatnya biaya perumahan, limbah lingkungan, polusi dan kondisi kerja yang buruk. Pengawasan lainnya di industri bangunan dan peningkatan efisiensi produksi bisa membantu mengurangi hal-hal tersebut," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+