Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molor 10 Tahun, Biaya Konstruksi Tol Desari Membengkak

Kompas.com - 05/02/2016, 11:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah pertanahan telah menunda pembangunan proyek Jalan Tol Depok-Antasari (Desari). Hingga 2016, lahan yang dibebaskan untuk proyek ini belum mencapai 100 persen.

Padahal, proyek ini sudah diprogramkan sejak 2006. Akibatnya, ongkos konstruksi pun terus membengkak.

Per 2014 lalu saja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberi suntikan bantuan land caping atau pembebasan lahan sebesar Rp 2 triliun untuk dua seksi.

Suntikan dana land caping tersebut diberikan setelah dana talangan pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) Rp 380 miliar yang turun pada 2011 habis. 

Itu baru dana pembebasan lahannya, belum lagi ongkos konstruksi yang dihitung mengikuti kenaikan inflasi per tahun.

"Tanda tangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dari 2006, berarti sudah 10 tahun. Rancangan bisnis (business plan), sudah amburadul. Nilai konstruksi tiap tahun naik karena inflasi. Kami terpaksa harus menghitung kebutuhan dana kembali," ungkap Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus Riyanto di di lokasi proyek, Antasari, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).

Dengan penandatanganan jalan tol pada 2006, seharusnya jalan tol sudah beroperasi pada 2009. Karena tertunda, nilai investasi menjadi tidak jelas.

Ia mengatakan, pada konsesi 2011 memang ada perubahan perjanjian, yaitu saat menjelang operasi, nilai investasi akan dihitung kembali.

Dalam kurun waktu 10 tahun, pembebasan lahan yang sudah selesai baru 90 persen. Dalam rentang waktu tersebut, Tri mengakui pembebasan lahan juga sempat terhenti beberapa saat, karena pemerintah memikirkan dana dan peraturannya.

Pengadaan dana ini berasal dari pemerintah, baik Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau anggaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh pemerintah.

Meskipun pengerjaan tol ini memang sangat lambat, namun jika kelak beroperasi akan mengurai kemacetan. Pasalnya, beban jalan non-tol di Antasari sudah sangat besar. Setiap sore jalan ini dipenuhi mobil.

Tol Desari ini bisa menghubungkan pengendara dari Antasari langsung ke Sawangan atau sebaliknya.

Tol ini dirancang sepanjang 12,1 kilometer dengan lebar jalur 3,5 meter. Pembangunan ini meliputi Cilandak Timur, Cilandak Barat, Pondok Labu, Ciganjur, Cipedak, Pangkalan Jati Baru, Gandul, Krukut, Grogol, dan Rangkapan Jaya.

Total lahan yang diperlukan untuk ruas tol ini adalah seluas 109 hektar.


Berikut infografis megaproyek infrastruktur yang dibangun 2015-2016:

Cassandra E Sasmita & Lilyana Tjoeng/Kompas.com Megaproyek Infrastruktur 2015-2016

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com