Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Bikin Sensasi, Dubai Bersiap Bangun Lapangan Tenis Bawah Air!

Kompas.com - 22/01/2016, 23:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Dubai tak hentinya bikin sensasi. Hal paling mutakhir, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) itu direncanakan menjadi tempat pembangunan kompleks lapangan tenis bawah air.

Berkaitan dengan hal itu, Emirates 24 7 melansir bahwa firma arsitektur asal Polandia telah menyampaikan niat pembangunan itu kepada dua investor asal Teluk Arab.

"Kami telah bicara kepada sebuah kelompok dari UEA dan satu lagi dari negara teluk lainnya, tetapi belum ada finalisasi dari pembicaraan itu," kata perwakilan 8+8 Concept Studio, Krzysztof Kotala.

Rencana pembangunan kompleks lapangan tenis bawah air itu ditengarai sebagai salah satu proyek untuk menambahkan keuntungan ekonomi bagi Dubai.

Biaya pembangunan kompleks lapangan tenis bawah air ini diperkirakan sekitar 1,7 miliar hingga 2,5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 23,5 triliun hingga Rp 34,6 triliun.

Biaya pembangunannya diperkirakan sekitar 1,7 miliar hingga 2,5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 23,5 triliun hingga Rp 34,6 triliun.

"Investasi yang besar membawa keuntungan ekonomi di sektor konstruksi, dan proyek seperti ini juga akan membawa keuntungan bagi pasar dan pariwisata," jelas Kotala.

Saat ini Dubai tengah membangun beberapa proyek untuk menyambut World Expo 2020 yang diperkirakan akan membawa 25 juta pengunjung ke Uni Emirat Arab.

Kompleks lapangan tenis bawah air itu akan terdiri dari 7 arena multifungsi yang berguna sebagai arena olahraga, rekreasi, dan eksibisi.

Pada struktur desainnya, kompleks tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan digali ke dalam dasar laut dan terdiri dari lapangan tenis berlatar dasar laut serta bagian teknis lainnya.

Sementara dua bagian lainnya di atas akan berupa lobi dan sebuah aula.

Kompleks lapangan tenis bawah air ini akan terdiri dari 7 arena multifungsi yang berguna sebagai arena olahraga, rekreasi, dan eksibisi.

Untuk menambah keindahan, lapangan tenis akan diselimuti karbon kaca sehingga memungkinkan pengunjung melihat berbagai macam biota laut.

"Air di lokasi pembangunan kompleks tidak akan dalam dan strukturnya juga tidak berat. Kedalaman air ada di kisaran satu hingga maksimum tiga meter. Keseluruhan ekosistem koral akan ada secara alami tapi terisolasi dari wilayah laut," kata Kotala.

Kompleks lapangan tenis bawah air ini bukan satu-satunya proyek di Dubai yang berada di air. Emirates 24|7 pernah melaporkan bahwa pengembang real estat Dubai, Kleindienst Group sedang membangun rumah bawah air atau kuda laut terapung yang akan segera terealisasi dalam waktu dekat.

Pada 2013, Drydocks World, kelompok pembuatan kapal dari Dubai World, mengumumkan usaha patungan dengan sebuah perusahaan Swiss, Big Invest Consult.

Usaha patungan itu untuk mengembangkan hotel bawah mengambang dan bawah air di Timur Tengah. Proyek tersebut disinyalir mendapat campur tangan Deep Ocean Technology yang ada pada Water Discus Hotel hasil kembangan perusahaan asal Polandia.

Proyek floating seahorse disinyalir mendapat campur tangan Deep Ocean Technology yang ada pada Water Discus Hotel hasil kembangan perusahaan asal Polandia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com