Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus UMN Menara 3 Dirancang Hemat Energi

Kompas.com - 18/01/2016, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Gedung hemat energi mulai menjadi pilihan beberapa institusi pendidikan untuk menjadi tempat belajar mahasiswanya. Salah satunya adalah Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang membangun gedung baru Menara 3 UMN.

Pembangunan Menara 3 UMN yang hemat energi ini merupakan kelanjutan dari pembangun gedung-gedung hemat energi sebelumnya.

Saat ini UMN tercatat baru memiliki tiga gedung, yakni Gedung A, Gedung B, dan Gedung C yang juga disebut New Media Tower dengan karakteristik hampir sama dengan Menara 3 UMN.

Semua arsitektur di Menara 3 UMN ini mendukung penggunaan energi menjadi lebih hemat. Selain itu, gedung ini memiliki banyak ruang terbuka melalui ventilasi udara alam yang sejuk.

"Gedung ini menjadi tempat yang nyaman untuk perkuliahan dan bekerja," jelas Wakil Rektor UMN, Andrey Andoko, saat meresmikan groundbreaking  Menara 3 UMN, di Serpong, Senin (18/1/2016).

Tujuan lain pembangunan Menara 3 UMN tak lepas dari semakin berkembang dan diminatinya UMN sebagai tempat kuliah.

"Menara 3 ini memberikan akomodasi kegiatan mengajar mahasiswa UMN yang terus bertambah hingga 2.000 mahasiswa tiap tahunnya," ujar Ketua Yayasan Multimedia Nusantara, Teddy Suryanto, pada kesempatan yang sama.

Yohanes Debrito Neonnub Gedung new Media Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menjadi contoh konsep gedung hemat energi bagi universitas lainnya, Senin (21/4/2014).
Seperti halnya gedung Gedung New Media Tower, Menara 3 UMN juga menggunakan double skin guna mengontrol intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan sehingga ruangan jadi cukup dingin dan terang.

Menurut CEO Duta Cermat Mandiri, Budiman Hendropurnomo, arsitek yang menjadi rekanan UMN untuk membangun Tower 3, double skin ini mampu mengurangi cahaya matahari yang masuk hingga 27 persen.

Konsep hemat energi, tak hanya sampai di situ, hal tersebut diaplikasikan lewat penggunaan air conditioner (ac) yang ukurannya lebih kecil daripada kebanyakan gedung-gedung lainnya.

Selanjutnya keberadaan roof garden di beberapa lokasi membuat Tower 3 UMN menjadi lebih asri dan lebih sejuk.


18 Lantai

Menara juga memiliki cerobong-cerobong udara yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara membuat ruang bawa tanah nantinya tidak perlu menggunakan kipas listrik.

Menara 3 yang diharapkan selesai pada Agustus 2017 ini akan dibangun oleh PT Multimedia Land selaku kontraktor gedung-gedung lain di UMN.

Meski memiliki karakteristik hampir sama dengan Gedung New Media Tower, Menara 3 berbeda dengan pendahulunya tersebut.

UMN Universitas Multimedia Nusantara
Dirancang 18 lantai, Menara 3 memiliki total ketinggian 80 meter dan luas bangunan 45.000 meter persegi. Sementara New Media Tower hanya 13 lantai dan luasnya 30.000 meter persegi.

"Saat ini kami punya waktu 18 bulan untuk menyelesaikan hingga bisa beroperasi. Tahap pertama yang akan kita selesaikan adalah empat lantai dan lantai paling atas," jelas Direktur PT Multimedia Land, Thomas Sigit.

Kapasitas Menara 3 lebih dari 5.000 mahasiswa. Selain kelas, beragam fasilitas lainnya akan disediakan seperti laboratorium Teknik Fisika, Teknik Elektro, dan Arsitektur.

Kemudian ada Lecture Theater dengan kapasitas 500 orang dan sarana olahraga indoor seperti lapangan basket, futsal, dan badminton di lantai paling atas.

Sebagai informasi, Menara 3 merupakan gedung keempat yang ada di atas lahan UMN seluas 8 hektar. Hingga 2035 nanti, UMN diperkirakan akan memiliki total delapan menara di lokasi yang menjadi kawasan pengembangan Summarecon Serpong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com