Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Lindungi Anak-anak Selama Rumah Direnovasi

Kompas.com - 17/01/2016, 19:54 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Saat tiba waktunya untuk merenovasi rumah, Anda akan membayangkan semua alat pelindung proyek misalnya sarung tangan, kacamata dan masker wajah. Bahan-bahan bangunan pun mulai tersebar.

Kemudian, Anda mulai membayangkan anak-anak melalui perbaikan rumah dan bahan-bahan bangunan tersebut, mungkin dengan tidak memakai sepatu.

Sebuah pekerjaan renovasi besar bisa berlangsung mulai dari satu bulan hingga satu tahun. Itulah mengapa penting untuk bekerjasama baik dengan anak-anak Anda maupun dengan kontraktor untuk membuat prioritas keselamatan selama renovasi.

Bahaya paling umum untuk anak-anak adalah alat-alat listrik, kabel listrik, paparan debu dan bahan bangunan beracun.

Karena Anda tidak dapat memperhatikan anak-anak setiap saat, atau mengharapkan kontraktor untuk mengawasinya, maka untuk memastikan keselamatan mereka merupakan hal utama.

Meskipun setiap renovasi berbeda, kebanyakan risikonya adalah sama. Misalnya, setiap proyek akan menimbulkan tumpukan sampah, yang penuh dengan barang-barang tajam, seperti paku dan bahan lain yang dapat menyebabkan cedera.

Untungnya, ada cara untuk membantu menjaga keluarga Anda aman tanpa mengekang anak dalam satu ruangan terus menerus.

Membuat perencanaan

Sebelum mengambil proyek-proyek jangka panjang, bahaslah soal keamanan dengan kontraktor, sehingga keluarga Anda dapat bernapas dengan mudah sementara rumah menjadi zona kerja.

Semakin banyak informasi yang Anda bagikan bersama kontraktor, semakin mudah untuk mengurangi risiko.

Kontraktor berlisensi yang digunakan untuk bekerja di sekitar anak-anak, kemungkinan akan menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Mungkin mereka sudah memiliki kebijakan untuk menjaga semua orang maupun binatang peliharaan lebih aman.

Sebuah rencana keselamatan yang kuat akan mencakup praktek-praktek seperti mengamankan alat-alat mereka pada akhir pekerjaan setiap hari, membersihkan limbah berbahaya segera dan membuat penghalan unutk zona kerja sehingga anak-anak tidak bisa dengan mudah mengaksesnya.

Tentu saja, semua tanggung jawab tidak harus pada kontraktor. Anda juga bisa meletakkan aturan-aturan dasar, namun hal ini tergantung pada usia anak-anak.

Para orang tua dianjurkan untuk mengambil langkah-langkah yang menjaga anak-anak mereka jauh dari wilayah kerja, misalnya dengan memasang tanda-tanda, mengunci pintu atau menggunakan penghalang.


Anda juga bisa mengambil langkah-langkah tambahan seperti menunjuk pintu masuk yang berbeda bagi keluarga dan pekerja jika memungkinkan. Hal ini sangat penting ketika para pekerja membawa perlengkapan berat dan besar keluar-masuk rumah.

Mengontrol debu

Rumah Anda adalah tempat yang aman dan tidak boleh dikompromikan selama renovasi. Pengendalian debu sangat penting untuk menciptakan lingkungan layak huni bagi keluarga Anda.

shutterstock Ilustrasi
Bayangkan kepulan debu, jamur dan senyawa organik volatil mengambang di dalam ruang tamu, dapur, kamar mandi dan lorong-lorong. Dalam skenario terburuk, kabut ini bahkan mungkin mengandung bahan beracun seperti debu, silika, atau asbes.

Lebih jauh lagi, seringkali kontaminan udara terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, sehingga Anda dapat menghirup mereka tanpa menyadarinya.

Polutan ini tidak hanya berada di udara untuk jangka waktu, tetapi juga dapat dilacak di sekitar rumah Anda berminggu-minggu setelah pekerjaan dilakukan.

Metode pengendalian debu tradisional seperti penggunaan kipas angin dan plastik merupakan salah upaya yang bisa dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com