Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Proyek Sensasional di Dubai Tahun 2015 (1)

Kompas.com - 28/12/2015, 14:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Selama 2015, Dubai, Uni Emirate Arab (UEA) berturut-turut mengeluarkan desain arsitektur yang sensaional.

Seperti tidak ada habisnya, dari catatan Kompas.com, tahun ini Dubai mengeluarkan setidaknya 8 proyek yang cukup membuat orang tercengang.

Proyek-proyek ini diwakili berbagai jenis properti, mulai dari rumah, apartemen, hotel, hingga taman hiburan dan stadion.

1. Rumah di tengah padang pasir

Studio arsitek berbasis di London Baharash ditunjuk atas pembangunan rumah di tengah padang pasir di Liwa, Dubai.

Perusahaan ini diminta untuk menciptakan sebuah rumah yang nyaman dan hemat energi dalam waktu yang sama.

Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna.

Fitur uniknya terletak pada jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir.

Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.

Dari sisi struktur ramah lingkungan, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir.

Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.

Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.


emirates 24/7 Aladdin CIty, Dubai, Uni Emirate Arab.

2. Kota Aladdin atau Aladdin City

Ini merupakan megaproyek ikonik yang terinspirasi kisah-kisah Aladdin dan Sinbad. Rencananya, dibuka untuk publik dua tahun setelah tiang pancang konstruksi dimulai pada kuartal keempat 2016.

Pemerintah Kota Dubai telah memilih tiga perusahaan guna mendukung proyek raksasa dengan nilai konstruksi 500 juta dollar AS atau hampir Rp 7 triliun.

Ketiga perusahaan tersebut adalah Arif and Bintoak Colsulting Architects and Engineers, Incorporated Consultants, dan Meinhardt Group.

Aladdin City mencakup tiga menara utama yang terdiri dari ruang komersial, hotel, dan ruang ritel. Jarak antar-menara dirancang dengan interval 450 meter.

Total luas bangunan mencapai 110.000 meter persegi dengan ketinggian menara pertama 34 lantai.

Sementara dua menara lainnya masing-masing didesain sejangkung 26 lantai, dan 25 lantai.

Masing-masing menara dihubungkan oleh jembatan layang yang sekaligus berfungsi sebagai jalan masuk dan tempat parkir dengan kapasitas 900 kendaraan.

Menariknya, bentuk jembatan ini mengadopsi kehidupan laut yang eksotis seperti naga dan ular.


Seperti namanya, bangunan Museum Masa Depan akan terlihat berani, imajinatif, serta mendorong batas-batas arsitektur dan desain masa kini.

3. Museum masa depan

Seperti namanya, bangunan akan terlihat berani, imajinatif, serta mendorong batas-batas arsitektur dan desain masa kini.

Berkebalikan dengan museum biasanya, yang justru menginventarisasi hal-hal pada masa lalu.

Museum yang dianggarkan senilai 136 juta dollar AS (Rp 1,9 triliun) ini, akan dibuka pada 2017. Rencananya, museum ini berisi barang berteknologi tinggi.

Pemimpin UEA mengatakan museum akan menjadi tujuan bagi penemu dan pengusaha terbaik dan cerdas.

Strukturnya berbentuk bola dengan lubang di dalam baja akan berpusat pada reklame hologram dan memiliki fitur pameran di berbagai bidang inovasi mulai dari pendidikan hingga kesehatan.

Komponen besar dari bangunan tersebut bahkan akan dicetak 3 dimensi dan dihiasi oleh tulisan atau bahasa Arab.

Moto untuk bangunan tersebut adalah "Lihat masa depan, menciptakan masa depan."


emirates 24/7 Aladdin CIty, Dubai, Uni Emirate Arab.

4. Taman hiburan atraksi film

Taman hiburan yang dirancang mirip wahana atraksi dalam film-film dan serial televisi beken macam Alien, Planet of The Apes, Sons of Anarchy, dan Titanic bakal segera mengguncang kawasan Timur Tengah.

Imajinasi-imajinasi tersebut akan menjadi kenyataan pasca Twentieth Century Fox menyepakati kemitraan lisensi dengan Al Ahli Holding Group melalui pembangunan taman hiburan sekaligus resor di Dubai, Uni Emirat Arab.

Keduanya menargetkan taman hiburan ketiga di dunia dengan merek Twentieth Century Fox World senilai 850 juta dollar AS ini rampung pada akhir 2018.

"Ada peluang bagi kami untuk menjual barang-barang merchandise dan menyenangkan penonton secara simultan," ujar Presiden Produk Konsumen Fox, Jeffrey Godsick.

Aliansi strategis ini merupakan kali kedua bagi Fox untuk "meminjamkan" nama mereknya kepada mitra strategis dalam pembangunan sebuah taman hiburan.

Sebelumnya, pada 2013, mereka berkolaborasi dengan Resorts World Genting membangun hal serupa di Malaysia. Taman ini akan dibuka untuk publik pada 2017.

Selain taman hiburan, Twentieth Century Fox World Dubai berisi restoran, toko-toko ritel, sejumlah wahana atraksi, taman bertema, dan tak ketinggalan hotel berkonsep resor dengan tema Fox yang kental.

Al Ahli Holding Group bakal melengkapi taman hiburan ini dengan fitur yang berbasiskan film Ice Age, Rio, Predator, Night at the Museum, dan The Simpsons.

Selain itu, mereka juga akan menyediakan wahana Titanic demi memuaskan pengunjung untuk mengalami bagaimana rasanya berada di kapal supermewah yang karam menabrak batu es tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau