Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubai Boikot Penjualan Produk Donald Trump

Kompas.com - 10/12/2015, 10:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com — Pernyataan pedas Donald Trump tentang Muslim menuai kritik pedas dari berbagai pihak, terutama dari negara-negara Islam dunia.

Salah satu yang langsung bertindak nyata adalah Dubai Landmark Group, yang membekukan semua penjualan produk Trump berlabel "Trump Home Decor".

Perwakilan Partai Republik itu memicu kemarahan global setelah memberikan pernyataan pada Senin (7/12/2015) untuk melarang semua Muslim memasuki negara Amerika Serikat.

Atas pernyataan itu, Landmark Group yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, dan telah menjalankan 1.350 toko di seantero Timur Tengah, Afrika, dan subkontinen India itu mengambil tindakan terhadap semua produk milik Trump.

Kelompok bisnis yang menaungi Centrepoint, Splash, dan Babyshop itu menandatangani kesepakatan pada bulan Februari tahun ini untuk menjual produk Trump Home Decor di gerai-gerai Lifestyle mereka.

Penjualan itu dilakukan untuk pelanggan di Uni Emirat Arab (UEA) dan kawasan Teluk yang lebih luas. Namun, pada Rabu (9/12/2015), Landmark Group menyatakan untuk memberhentikan semua penjualan produk Trump tanpa terkecuali di semua toko.

Trump Home Decor menjual berbagai macam kebutuhan rumah, yakni pencahayaan dinding, aksesori kamar mandi, cermin, dan peralatan rumah lainnya.

"Mengingat pernyataan terbaru yang dibuat Trump di media Amerika Serikat, kami menangguhkan semua penjualan produk Trump Home Decor," kata Kepala Eksekutif Lifestyle Sachin Mundhwa.

damac properties Akoya Oxygen, Dubai, Uni Emirate Arab
Meski begitu, lapangan golf milik Trump yang dikembangkan oleh Akoya Damac di pinggiran Dubai masih akan terus berlanjut. Hal itu disampaikan oleh pengembang pada Selasa (8/12/2015) lalu.

Donald Trump yang dikenal sebagai miliarder dan bintang televisi itu memimpin Partai Republik dalam persaingan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya semenjak jajak pendapat dimulai.

Bersamaan dengan hal itu, Trump mulai menebar kontroversi, termasuk soal komentar rasisnya terhadap rakyat China dan Meksiko, jurnalis, serta para penyandang cacat.

Namun, pernyataan terbarunya soal Muslim menyulut amarah dunia, dan dianggap sebagai sebuah penghinaan bagi dunia Islam. Selain itu, retorika Trump juga telah dianggap melewati batas.

"Sementara individu, perusahaan, dan pemegang merek telah bergerak menuju sikap bertanggung jawab secara sosial, mereka juga perlu untuk menampilkan tanggung jawab terhadap individu, budaya, dan agama," kata Ketua Agensi Merek Firefly Milward Brown.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau